Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Joseph Lister, dan Metode Ruang Operasi
2 April 2018 16:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Joseph Lister adalah seorang ahli bedah Inggris yang memperkenalkan metode sucihama atau antiseptik pada proses operasi. Ia dilahirkan di Upton, Inggris, pada 1827. Joseph Lister menerima gelar dokter dari Universitas College di London, pada 1852. Ia kemudian menjadi ahli bedah di Glasgow Royal Infirmary selama 8 tahun, sejak tahun 1861 hingga tahun 1869. Selama bekerja di Glasgowlah, Joseph Lister mengembangkan metode suchihama dalam operasi.
ADVERTISEMENT
Ketika bekerja untuk departemen operasi di Glasgow Royal Infirmary, ia sangat heran dengan tingginya jumlah kematian pasca-operasi di sana. Infeksi serius yang dialami oleh pasien merupakan hal yang wajar terjadi setelah operasi. Kemudian Joseph Lister mencoba sebaik mungkin menjaga kebersihan ruangan operasi yang digunakannya. Namun hal tersebut tidak berhasil menekan tingginya tingkat kematian di sana. Banyak dokter yang mengatakan bahwa “miasmas” atau uap dari rumah sakitlah yang menyebabkan infeksi itu terjadi. Tetapi penjelasan itu tidak memuaskan Joseph Lister.
Joseph Lister berfikir bahwa infeksi tersebut terjadi akibat adanya mikroba yang masuk ketika sedang dilakukannya operasi. Ia kemudian membaca sebuah makalah yang dibuat oleh Louis Pasteur mengenai teori kuman penyakit. Akhirnya Joseph Lister mengambil kesimpulan bahwa jika benar infeksi tersebut disebabkan oleh mikroba maka metode terbaik yang harus dilakukan untuk mencegah infeksi pasca-operasi adalah dengan membunuh mikroba sebelum mereka masuk ke dalam luka yang terbuka.
ADVERTISEMENT
Joseph Lister kemudian menerapkan prosedur antiseptik yang baru dengan menggunakan carbolic acid sebagai pembunuh kuman. Selain itu ia selalu menjaga tangannya agar tetap bersih sebelum melakukan operasi, dan ia pun memastikan bahwa peralatan yang akan digunakan harus dicuci dengan bersih. Bahkan beberapa saat sebelum operasi dilakuka, ia menyemprotkan carbolic acid ke udara di kamar operasi. Hasilnya, terjadi penurunan angka kematian pasca-operasi mencapai 45% antara tahun 1861 sampai 1865 di rumah sakit tersebut.
Makalah pertama Joseph Lister mengenai metode antiseptic pada operasi dipublikasikan pada 1867. Namun idenya tersebut tidak dapat dengan mudah diterima oleh kalangan dokter. Ia mulai dikenal publik setelah ditawari jabatan kepala klinik operasi di Universitas Edinburgh pada 1869. Joseph Lister memulai pengenalan metodenya melalui ceramah ketika tur keliling Jerman pada 1875. Di tahun berikutnya ia melakukan tur yang sama keliling Amerika Serikat untuk mengenalkan metodenya pada dokter di sana.
ADVERTISEMENT
Para dokter mulai menerima idenya setelah ia menjabat sebagai kepala klinik operasi di King’s College di London. Di sana ia melakukan demonstrasi mengenai operasi antiseptik yang meningkatkan penerimaan para dokter untuk metodenya tersebut. Joseph Lister banyak menerima penghargaan atas idenya tersebut. Ia pernah menjabat sebagai presiden di Royal Society selama 5 tahun, dan menjadi ahli beda pribadi Ratu Victoria.
Inovasi Joseph Lister benar-benar telah merubah dunia kedokteran, terutama di bidang pembedahan. Selain berhasil menyelamatkan jutaan jiwa pada masanya, ia pun berhasil membuat para dokter, di masa setelahnya, melakukan operasi yang lebih rumit tanpa perlu khawatir akan kematian akibat infeksi yang diderita pasca-operasi. Walau teknik antiseptik masa kini berbeda dengan yang dilakukan pada masa Joseph Lister, namun tetap dasar idenya berasal dari prinsip-pinsip yang dibuat oleh Joseph Lister.
ADVERTISEMENT
Sumber : Hart, Michael H. 2016. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia. Jakarta : Noura.
Foto : mentalfloss.com
