Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Joseph Stalin: Rakyat Miskin yang menjadi Tokoh Revolusioner Uni Soviet
29 November 2020 18:24 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Joseph Stalin (terlahir dengan nama Ioseb Besarionis dze Jughashvili) lahir pada 18 Desember 1878 dan meninggal 5 Maret 1953 pada umur 74 tahun adalah tokoh revolusi dan politikus Uni Soviet keturunan Georgia.
ADVERTISEMENT
Stalin merupakan anak dari pasangan Besarion "Beso" Jughashvili dan Ekaterine "Keke" Geladze, yang menikah pada Mei 1872 silam. Pasangan ini sempat memiliki dua anak yang meninggal pada saat bayi sebelum Stalin lahir.
Kedua orang tua Stalin merupakan orang Georgia dan Stalin dibesarkan dengan bahasa Georgia sebagai bahasa sehari-hari. Gori pada masa itu merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia dan kota ini sendiri merupakan tempat tinggal bagi 20.000 penduduk yang mayoritas merupakan orang Georgia dengan minoritas orang Armenia, Rusia dan Yahudi. Stalin dibaptis pada tanggal 29 Desember.
Lahir dari keluarga miskin, Stalin mengawali perjalanan karier revolusionernya dengan menjadi anggota Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia yang berhaluan Marxis pada masa mudanya.
Ia menjadi kepala negara Uni Soviet sejak pertengahan 1920-an sampai akhir hayatnya pada tahun 1953. Meskipun awalnya ia menjalankan pemerintahan Uni Soviet selaku kepala dari suatu rezim partai tunggal oligarkis yang memerintah dengan suara terbanyak relatif (pluralitas), Stalin akhirnya dikenal sebagai diktator de facto Uni Soviet pada era 1930-an.
ADVERTISEMENT
Sebagai penganut setia gagasan Marxisme menurut teori-teori Leninisme, Stalin turut berjasa membakukan gagasan-gagasan ini menjadi paham Marxisme–Leninisme, sementara kebijakan-kebijakannya sendiri akhirnya dikenal dengan sebutan Stalinisme.
Sebagai anggota partai, ia bekerja menyunting surat kabar partai, Pravda, dan menghimpun dana bagi faksi Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin dengan cara merampok, melakukan penculikan, dan menjual jasa keamanan. Tidak mengherankan jika ia berulang kali ditahan, dan beberapa kali harus menjalani hukuman pengasingan.
Setelah kaum Bolshevik berhasil mengambil alih pemerintahan Rusia melalui Revolusi Oktober 1917, Stalin masuk menjadi anggota Politbiro, badan eksekutif partai komunis. Selaku anggota Politbiro, Stalin turut terlibat dalam proses pembentukan Uni Soviet pada tahun 1922.
Setelah Lenin jatuh sakit lalu wafat pada tahun 1924, Stalin maju menjadi pemimpin baru di Uni Soviet. Di bawah rezim Stalin, "Sosialisme dalam Satu Negara" menjadi asas utama dari dogma partai, dan Kebijakan Ekonomi Baru yang dicanangkan oleh Lenin digantikan dengan paham ekonomi terpimpin yang tersentralisasi.
ADVERTISEMENT
Dalam Perang Dunia II (1939-1945), kubu Soviet yang dipimpin Stallin berpihak kepada pihak Sekutu. Pihak ini bersebrangan dengan Nazi Jerman yang dimimpin Adolf Hitler. Dengan mengerahkan seluruh pasukan yang ada, ia melakukan penyerbuan ke Stalingrad. Hal ini tentu menimbulkan banyaknya korban jiwa terutama warga sipil Uni Soviet.
Di sisa-sisa akhir hayatnya, ia masih memiliki kekuatan untuk menaklukkan lawan politiknya meskipun dengan keterbatasan kondisi yang dimilikinya. Stalin memerintahkan pasukannya untuk menahan dokter-dokter di Moskow atas tuduhan pembunuhan terhadap pejabat tinggi Rusia. Nampaknya, memang ini merupakan usaha Stallin untuk melakukan pembersihan kembali di Uni Soviet. Belum sempat melakukan itu, Stalin harus menemui ajalnya. Ia meninggal di tanggal 5 Maret 1953.
**
ADVERTISEMENT
Referensi: