Kabut Maut 1952 yang Menewaskan 4.000 Warga London

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
6 April 2021 16:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kabut Maut London 1952 | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Kabut Maut London 1952 | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Inggris menjadi salah satu negara yang sering dilanda kabut, terutama ketika sedang musim dingin. Kabut biasanya hanya menyebabkan terganggunya jarak pandang ketika sedang berkendara, dan angka kematian akibat dari kabut tersebut tidak lebih dari seribu orang.
ADVERTISEMENT
Namun, sebuah fenomena tidak biasa terjadi menimpa wilayah London pada 1952. Berbeda dengan kabut pada umumnya yang sering terjadi di London, kabut di tahun itu tidak dapat terurai dengan cepat akibat adanya udara hangat yang berasal dari Luat Utara. Udara dari laut tersebut menybabkan kabut terperangkap di dalam kota.
Kabut yang terperangkap di kota London itu diperparah dengan banyaknya polusi yang dikeluarkan oleh asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan berbagai industri yang banyak melepaskan zat kimia berbahaya ke udara. Asap-asap berbahaya itu tidak dapat terurai ke udara dengan sempurna akibat dari adanya kubah udara hangat di atas kota London.
Kabut Maut London 1952 | Wikimedia Commons
Selama 5 hari, kota London berubah menjadi ruang pemusnahan massal, menewaskan lebih dari 4.000 orang. Fenomena mematikan itu dikenal dengan Kabut Maut London.
ADVERTISEMENT
Faktor yang membuat kabut itu begitu mematikan adalah tidak adanya hembusan angin untuk mengalirkan kabut tersebut agar terurai ke udara menuju laut lepas. Biasanya angin akan membuat kabut hilang dengan cepat, sehingga tidak akan ada yang terperangkap di dalam kota. Tetapi pada Desember 1952, udara di Kota London sangat tidak biasa, dan itu jarang terjadi menimpa kota tersebut.
Kabut mematikan yang terperangkap itu memaksa orang-orang yang tinggal di dalamnya menghirup udara buruk tersebut. Hanya dalam waktu beberapa jam saja, banyak orang yang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak nafas.
Kabut Maut London 1952 | Wikimedia Commons
Bahkan, beberapa di antaranya dilaporkan meninggal sebelum mencapai rumah sakit. Kabut yang ada ketika itu sangatlah tebal, bandara-bandara ditutup, tidak ada satupun kendaraan yang berjalan dengan kecepatan lebih dari 8 km per jam. Para pejalan kaki berjalan dengan sangat hati-hati meraba-raba jalanan di depan mereka agar tidak terjatuh atau tertabrak kendaraan yang melintas.
ADVERTISEMENT
Setelah 5 hari diselimuti oleh kabut beracun, tepatnya pada 8 Desember 1952, angin kembali datang ke London dan menghalau seluruh kabut menjauh dari kota. Tetapi segalanya telah terlambat bagi orang-orang yang kulitnya telah berubah menjadi biru karena kekurangan oksigen, dan terpapar zat kimia berbahaya yang masih tersimpan di dalam tubuh mereka.
Tercatat lebih dari 4000 orang tewas dalam waktu 5 hari kejadian tersebut, namun ada lebih dari 8000 orang yang tewas dikemudian hari akibat dari efek jangka panjang kabut beracun tersebut.
Kabut Maut London 1952 | Wikimedia Commons
Tahun 1953, pemerintah Inggris mulai melakukan penelitian secara luas terhadap kualitas udara di London, dan terhadap berbagai pencemaran yang menimpa kota. Pada 1956, seluruh wilayah Inggris Raya telah dinyatakan bersih kembali, dan sudah layak untuk kesehatan.
ADVERTISEMENT
Namun, kabut maut kembali muncul pada 1962, menewaskan lebih dari 130 orang, yang sebagian besar adalah orang lanjut usia dengan masalah pada jantungnya. Terdapat lebih dari 1000 orang membutuhkan penanganan medis, tetapi tidak terlampau parah jika dibandingkan dengan tahun 1952.
***
Referensi: