Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kaisar Yongle dan Kisah Pembangunan Kota Terlarang Beijing
2 Februari 2021 19:13 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kaisar Yongle (bernama lain Chengzu atau Yung Lo) adalah penguasa ketiga Dinasti Ming yang memerintah Tiongkok dari tahun 1403 sampai 1424 M. Pada masa pemerintahannya negara Tiongkok dalam keadaan stabil berkat hasil usaha ayahnya, Kaisar Hongwu. Kaisar Yongle juga mulai membuka negara Tiongkok bagi dunia, terutama mensponsori tujuh pelayaran penjelajah Zheng He.
ADVERTISEMENT
Dengan biaya besar, Beijing diperbesar dan dikelilingi oleh tembok benteng setinggi 10 meter dengan panjang total sekitar 15 kilometer. Benteng ini dapat diakses melalui sembilan gerbang. Guna mendukung kebutuhan makanan di Beijing, Kaisar memerintahkan untuk membuat kanal besar yang dalam lagi lebar sehingga kapal biji-bijian dapat dengan mudah mencapai ibu kota.
Salah satu kontribusi paling berharga dari Kaisar Yongle terhadap sejarah Tiongkok adalah pembangunan Kota Terlarang di jantung kota Beijing, yang digunakan sebagai kediaman kekaisaran. Dalam bahasa Cina, istana ini dinamai Zijincheng ('Kota Terlarang Ungu'). Pembangunan dimulai pada 1407 M dan mengerahkan ribuan pekerja. Proyek Kaisar Yongle ini menghabiskan waktu 14 tahun berikutnya untuk membangun salah satu kota terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Alasan Kaisar Yongle memindahkan ibukota negara dari Nanjing ke Beijing pada tahun 1421 M karena pada abad ke-15 M, bangsa Mongol mengalami kebangkitan di perbatasan Tiongkok. Oleh karena itu, ia berupaya mengamankan ibukota dari ancaman Mongol.
Bangunan-bangunan dari kayu merah bercat dan genteng keramik dibangun di atas lempengan batu putih. Kompleks istana dikelilingi tembok tinggi. Selain bangunan fungsional, ada alun-alun terbuka yang besar, paviliun, taman-taman, kanal, jembatan, dan pagoda di dalamnya.
Seluruh kemegahan arsitektur dirancang untuk membuat pengunjung istana tidak meragukan akan kekuatan penguasa yang dapat membangun kompleks istana seperti itu. Kompleks Zijincheng ini digunakan juga oleh kaisar dinasti Qing berikutnya, Kota Terlarang terus diperluas hingga mencapai luas saat ini sekitar 7,2 kilometer persegi. Bangunan peninggalan Kaisar Yongle ini terus digunakan kediaman penguasa hingga Tiongkok jatuh ke rezim komunis.
ADVERTISEMENT
Sumber:ancient.eu