Kalaripayattu, Bela Diri Kuno India Berusia 3.000 Tahun yang Pernah Dilarang

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
25 Januari 2021 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kalaripayattu. Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Kalaripayattu. Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Kalaripayattu atau kalari adalah seni bela diri kuno dari India Selatan yang di masa lalu dianggap sangat berbahaya. Bahkan sempat dilarang oleh pemerintah jajahan Inggris kala itu. Namun saat ini, banyak yang memahami manfaat kesehatan dari Kalaripayattu, jenis seni beladiri yang dilakukan dengan tangan kosong tanpa menggunakan senjata apapun.
ADVERTISEMENT
Variasi dan bentuk teknik Kalaripayattu menyerupai gerakan Wushu, Tai Chi, dan Karate. Meskipun Kalaripayattu dianggap lebih tua dari ketiga jenis seni beladiri Asia Timur tersebut. Kata kalaripayattu (artinya tempat latihan) merupakan gabungan dari dua kata, yaitu 'kalari' (tanah atau tempat mengajar) dan 'payattu' (pertarungan, dan latihan).
Sumber: Wikimedia Commons
Menurut legenda Tiongkok, Buddha Bodhi Dharma (juga dikenal sebagai Bodhidharma) adalah seorang biksu semi-legendaris yang hidup pada abad ke-5 atau ke-6 M. Dia datang dari India ke Biara Shaolin, kuil utama sekolah Buddha Shaolin di Tiongkok. Sebagai seorang ahli dalam Kalaripayattu, Bodhidharma menyebarkan pengetahuan dan praktik seni bela diri ini di Tiongkok. Pada akhirnya berkembang menjadi Kung Fu dan kemudian menjadi karate.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, bhikkhu tersebut memperkenalkannya kepada yang lemah secara fisik. Latihan gerakan teknik bela diri berguna memperkuat tubuh mereka yang rentan. Seni bela diri di India sudah ada selama lebih dari 3.000 tahun dan disebutkan dalam Weda. Kalaripayattu dianggap seni bela diri asli dan tertua yang ada di anak benua India, terutama di wilayah Kerala dan Tamil Nadu, dan masih lestari hingga kini.
Sumber: Wikimedia Commons
Menurut cerita rakyat kuno versi Hindu, dewa Wisnu menyebarkan ilmu Kalaripayattu kepada Parasurama dan kedua puluh satu muridnya. Kalaripayattu yang makin populer, kemudian dipelajari oleh orang-orang biasa di India Selatan melalui para murid tersebut.
Kalaripayattu tidak merupakan solusi yang bagus untuk melawan penyakit modern apalagi bila dipadukan dengan tradisi Ayurveda dan pengobatan herbal India kuno. Ini bermanfaat bagi pertumbuhan fisik dan mental individu dan dapat membantu untuk mengendalikan pikiran dan penyakit, menurut praktisi Kalaripayattu.
ADVERTISEMENT
Sumber: ancientpages.com