Konten dari Pengguna

Kalasiris, Busana Mesir Kuno yang Mendunia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
4 April 2021 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fashion show yang menampilkan busana kalasiris. | WIkimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Fashion show yang menampilkan busana kalasiris. | WIkimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Busana yang dipakai orang-orang Mesir Kuno berupa kemeja tanpa kerah, atau tunika, yang dinamakan kalasiris.
ADVERTISEMENT
Bentuk paling awal kalasiris ialah bentuk kemeja yang dipotong persegi mirip karung, namun seiring berkembangnya zaman kalaris terus berevolusi menjadi busana khas Mesir Kuno yang variatif.
Kalasiris biasanya terbuat dari katun. Tipe katun yang digunakan bersifat tranparan, warnanya juga biasanya putih polos. Selain itu kalasiris acapkali ditambah dengan aksesoris yang menandakan strata sosial pemakainya, seperti fir’aun, ratu, permaisuri, atau bangsawan lain yang menggunakan kalasiris berlipat-lipat terbuat dari emas, dimana hal tersebut menandakan bahwa mereka adalah titisan dewa.
Penggunaan kalasiris pada zaman Mesir Kuno. | Wikimedia Commons
Sebagai pelengkap busana, kalasiris juga dipadukan dengan berbagai sarung pendek dan aneka kerag (kraag). Sarung pendek atau bisa juga disebut skenti biasanya terbuat dari katun polos tembus pandang serta berlipit-lipit dililitkan pada pinggang dalam berbagai variasi. Bagian depan skenti diatur sedemikian rupa hingga terjadi susunan lipit-lipit. Sedangkan skenti yang digunakan Fir’aun terbuat dari kulit yang berlapis emas.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada pula sentuhan hiasan bahu atau mungkin kerah yang disebut perktoral, dibuat dari berbagai macam bahan. Masyarakat biasa menggunakan pektoral dari bahan linen yang dikanji kaku, sedang para bangsawan menggunakan pektoral tebuat dari kulit atau emas.
Sebagai pelengkap busana, ada tambahan rompi panjang yang terbuat dari untaian manik-manik, atau acapkali di tambah selendang yang menutupi pundak atau disbut stola.
Penggunaan kalasiris pada zaman Mesir Kuno. | Wikimedia Commons
Periode Kerajaan Lama dan Kerajaan Pertengahan menampilkan perempuan ningrat dengan kostum ramping, dikenakan tepat dibawah dada. Dua ban bahu menahan kostum ramping ini, dikenakan pula pektoral, dan rambut palsu. Sebagai aksesori mereka biasanya memegang sebuah kipas berbentuk teratai.
Berbagai jenis kostum serta semua yang disematkan sebagai pelengkap dan aksesoris seperti kalasiris, skenti, stola, pektoral berkembang di Mesir Kino dalam periode-periode peradabannya. Beberapa abad setelahnya, busana ini masih menjadi tren yang banyak diminati oleh penikmat fashion di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
***
Referensi: