Konten dari Pengguna

Kanton, Kota Penggerak Sejarah Modern China

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
31 Oktober 2018 16:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kanton Tower (Foto: wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Kanton Tower (Foto: wikipedia)
ADVERTISEMENT
Kanton, atau Kuang-chou, adalah kota terbesar di wilayah bagian selatan China, dan ibu kota Provinsi Kwangtung. Kanton pernah menjadi kota terbesar di dunia pada permulaan abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Penduduk Kanton dikenal memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dibandingkan wilayah China lainnya. Bahkan sejak pertama berdiri, Kanton sudah memiliki banyak lembaga-lembaga pendidikan. Penduduk Kanton selalu aktif dalam perpolitikan China, yang sangat mempengaruhi gerak politik negara itu.
Pada 1911, terjadi sebuah peristiwa Kebangkitan Kanton, yang melibatkan banyak penduduk Kanton berpendidikan tinggi. Peristiwa itu nantinya mempengaruhi Revolusi China, menentang Dinasti Manchu pada akhir abad ke-19.
Kanton berlokasi di tepi utara Sungai Mutiara, Distrik Yueh-hsiu, wilayah selatan China. Kota itu tumbuh subur menjadi daerah perdagangan yang dibangun oleh para pedagang Arab, dan komunitas Hindu. Di sana banyak dibangun kuil-kuil Buddha, karena Kanton sempat menjadi salah satu pusat persebaran agama Buddha di China.
Selama masa Dinasti Sung (960 M - 1279 M), tembok kota diperluas untuk menampung penduduk China yang mengungsi ke wilayah Selatan untuk menghindari serangan invasi yang dilakukan oleh bangsa Mongol. Para pengungsi itu datang dari utara China selama abad ke-13 dan abad ke-14.
ADVERTISEMENT
Ketika Dinasti Manchu berkuasa dari tahun 1644 hingga 1911, Kanton dijadikan ibu kota wilayah Kwangtung dan Kwangsi. Kanton mulai dipadati oleh penduduk, yang diperkirakan telah mencapai ratusan ribu jiwa, dari berbagai daerah di China dan para pedagangan Arab yang menetap di sana.
Memasuki tahun 1699, Perusahaan India-Timur Inggris, memulai invasi perdagangannya di wilayah Kwangtung. Mereka mengambil alih pelabuhan-pelabuhan, yang sebelumnya menjadi pusat transaksi bebas antara orang-orang China dengan para saudagar dari Arab.
Kanton, Kota Penggerak Sejarah Modern China (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
Orang-orang Kanton dikenal memiliki keberanian untuk menentang pemerintah Inggris di Kwangtung. Hal itu terlihat dari tindakan mereka yang akhirnya memicu terjadinya Perang Candu Pertama. Penduduk Kanton membuat marah orang-orang Inggris ketika mereka menyita dan menghancurkan sejumlah besar candu ilegal yang diselundupkan oleh Inggris.
ADVERTISEMENT
Intelektualitas yang tinggi, membuat penduduk Kanton dapat berpikir secara kritis ketika mereka mengetahui penyelundupan candu yang dilakukan oleh para pedagang Inggris. Mereka yakin bahwa jika candu dibiarkan berkeliaran bebas di masyarakat, maka hal itu akan melemahkan moral penduduk Kanton.
Kekalahan yang dialami China pada Perang Candu Pertama membuat pemulihan Kanton memakan biaya yang sangat besar, mencapai lebih dari 6 juta dolar. Pemerintah China menganggap Kanton perlu diselamatkan dari kehancuran karena posisinya yang sangat penting bagi negara itu.
Saat Perang Candu Kedua pecah pada 1856, Kanton diduduki oleh pasukan Inggris dan Prancis hingga tahun 1861. Pada waktu bersamaan, timbul rasa kecewa terhadap pemerintahan China, yang akhirnya memunculkan sebuah pemberontakan besar, yang dikenal sebagai Pemberontakan Taiping. Dalam pemberontakan itu, orang-orang Kanton berperan aktif menentang kekaisaran, dan menginginkan pemerintahan baru yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Pada 1949, setelah pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, pemerintah Komunis mengambil alih kekuasaan di China, termasuk wilayah Kanton. Pertumbuhan kota pun semakin melambat, dan terus berada di tengah-tengah perselisihan. Namun setelah Revolusi Kebudayaan tahun 1966, Kanton perlahan-lahan mulai bangkit kembali.
Pada zaman modern, Kanton muncul sebagai salah satu kota paling padat di China. Kanton juga menjadi kota perdagangan penting, dicirikan oleh peradaban gaya Barat, termasuk penghargaan baru terhadap kapitalisme.
Sumber: Beckner, Chrisanne. tt. 100 Kota Besar Bersejarah di Dunia. Jakarta : Intimedia & Ladang Pustaka