Konten dari Pengguna

Kapal-kapal Layar Masa Peradaban Kuno yang Mengagumkan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
10 Maret 2018 20:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kapal Laut Pencari Harta Karun (ilustrasi). (Foto: Wikimedia commons/James E. Buttersworth)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Laut Pencari Harta Karun (ilustrasi). (Foto: Wikimedia commons/James E. Buttersworth)
ADVERTISEMENT
Bangsa Mesir sudah mengenal transportasi air sejak 3.000 SM. Sarana transportasi air bagi bangsa Mesir adalah hal yang lazim digunakan, mengingat wilayah mereka dialiri sungai Nil yang sangat luas. Untuk menghubungkan satu tempat ke tempat lain bangsa Mesir lebih memilih untuk menggunakan jalur air dibandingkan jalur darat yang medannya lebih sulit.
ADVERTISEMENT
Kehebatan bangsa Mesir dalam membuat kapal sudah sangat teruji. Kapal layar mereka yang ramping dan berkayuh telah dapat mencapai wilayah Kreta, yang jaraknya 480 kilometer di sebelah barat laut Mesir.
Pada 500 SM, ada pula kapal Hanno dari Kartago, yang berhasil kembali dari pelayarannya ke pantai barat Afrika. Kapal itu membawa kepala gorilla, yang dipasang diujung haluan kapalnya, sebagai tanda keberhasilannya tersebut. Kapal Kartago lainnya, ada juga yang berlayar hingga mencapai wilayah Inggris untuk mencari sumber daya alam, berupa timah.
Kapal-kapal dari Kartago tersebut berlayar dengan mengandalkan layar yang akan bergerak jika terdorong oleh tenaga angin. Sebuah hal yang sangat menakjubkan mengingat jarak tempuh dan segala rintangan yang akan mereka hadapi ketika sedang berlayar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga kapal Birema milik bangsa Romawi. Kapal ini adalah kapal perang yang dilengkapi dengan ujung batang pembentur dan pengayuh dua tingkat disetiap sisinya.
Kapal tersebut berhasil memberantas perompak Lanun di Laut Tengah yang sering mengganggu pengiriman barang yang dibutuhkan oleh Kekaisaran Romawi.
Ketika itu barang-barang, seperti gading, anggur, minyak, logam, tekstil, batu mulia, dan gandum, menjadi kebutuhan-kebutuhan yang diimpor oleh bangsa Romawi. Kebanyakan kebutuhan itu diangkut menggunakan kapal dagang dari seluruh penjuru dunia, seperti Tunisia, Spanyol, Laut Hitam, Mesir, dan Asia Kecil.
Untuk menjelaskan kisah-kisah mengagumkan, peneliti mengacu pada bukti-bukti arkeologis. Paling tidak, ada dua bukti arkeologis mengenai keberadaan kapal-kapal kuno yang telah digunakan oleh peradaban-peradaban besar dunia.
ADVERTISEMENT
Bukti pertama ada di kuburan kebudayaan Pompeii, dan yang kedua berada di Ostia, dekat muara Sungai Tiber, sekitar pelabuhan Romawi. Kedua temuan itu memiliki kesamaan bentuk kapal, yang seluruhnya menunjukkan ciri khas kapal dagang zaman kuno, kecuali beberapa detilnya yang berbeda.
Salah satu ciri dari kapal dagang kuno adalah perbandingan panjang dan lebarnya, yaitu tiga berbanding satu. Hal lainnya yang menjadi ciri kapal kuno adalah sepasang kemudi yang diletakkan di samping buritan, dan masing-masing digerakan menggunakan pasak kemudi yang berada di atas tiang kemudi.
Sumber: Pustaka Time-Life. 1983. Kapal. Jakarta: Tira Pustaka.