Konten dari Pengguna

Karl Marx dan Pembangunan Sosialisme Ilmiah

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
4 Maret 2018 20:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karl Marx dilahirkan di Kota Trier, Jerman, pada 1818. Karl Marx menempuh pendidikan resmi di tiga tempat berbeda. Pada usia 17 tahun, ia belajar ilmu hukum di Universitas Bonn. Kemudian ia pindah ke Universitas Berlin, dan akhirnya mendapat gelar Ph.D di Universitas Jena dalam bidang ilmu filsafat. Karl Marx mengawali perjalanan karirnya dengan menjadi editor Rheinische Zeitung di Cologne. Namun pandangan-pandangan politiknya yang dianggap radikal, membuat Karl Marx kesulitan.
ADVERTISEMENT
Karl Marx kemudian memilih untuk tinggal di Paris untuk beberapa waktu, dan di sana ia bertemu dengan Friederich Engels. Pandangan politik Karl Marx dan Engels memiliki kesamaan mendasar yang membuat mereka dianggap sebagai kolabolator intelektual radikal yang hebat. Namun tidak lama kemudian Karl Marx diusir dari Perancis, dan memilih pindah ke Brussels. Pada 1847, ketika di Brussels, Karl Marx menerbitkan karya penting pertamanya, berjudul The Poverty of Philosophy. Tahun berikutnya, Karl Marx dan Engels menulis sebuah karya bersama yang paling banyak dibaca oleh masyarakat, berjudul Communist Manifesto.
Karl Marx lalu pindah ke London, dan menghabiskan sisa hidupnya di sana. Sebagian besar waktunya di London ia habiskan untuk melakukan riset dan menulis buku tentang politik dan ekonomi. Selama di London, Karl Marx hidup dalam kekurangan, karenanya sebagian kebutuhan keluarganya dibantu oleh Engels. Karya terpenting Karl Marx, Das Kapital, jilid pertamanya diterbitkan pada 1876. Namun dua jilid berikutnya tidak sempat diselesaikan oleh Karl Marx, yang wafat pada 1883. Hingga akhirnya kedua jilid Das Kapital diedit dan diterbitkan oleh Engels dari catatan dan naskah yang ditinggalkan oleh Karl Marx.
ADVERTISEMENT
Karya-karya yang dibuat oleh Karl Marx adalah akar teoretis dari Komunisme, dan bentuk modern dari Sosialisme. Ketika Karl Marx wafat belum ada satupun negara yang mempraktikkan ide-ide yang dibuatnya. Namun dalam jangka waktu satu abad setelahnya, pemerintahan komunis dan partai-partai Marxis telah berdiri di banyak tempat, seperti Rusia, dan Tiongkok. Selain itu juga muncul gerakan-gerakan yang didasarkan atas Marxisme di berbagai negara dalam rangka merebut kekuasaan pemerintah. Aktivitas-aktivitas para penganut Marxis yang mencakup propaganda, pembunuhan, terorisme, perang, dan pemberontakan-pemberontkan dalam mencapai kekuasaan, telah berhasil membuat dunia bergejolak selama bertahun-tahun dan menyebabkan kematian jutaan manusia.
Karl Marx dianggap sebagai seorang filsuf yang sukses menggerakan manusia melalui hasil-hasil pemikirannya. Tokoh besar seperti Lenin mengklaim dirinya sebagai penganut sejati ajaran Karl Marx. Selain membaca tulisan-tulisan Karl Marx, Lenin pun menerima da meyakini sepenuh hati atas ajaran Marxis tersebut. Hal serupa juga diakui oleh Mao Zedong, dan pemimpin komunis lainnya. Salah satu pemikiran Karl Marx yang paling menarik adalah “untuk menjaga sistem sosialis, kediktatoran partai komunis harus dipelihara selama beberapa waktu”.
ADVERTISEMENT
Sumber : Hart, Michael H. 2016. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia. Jakarta : Noura.
Foto : versobooks.com