Kastil Kronborg, Benteng Penjaga Wilayah Laut Baltik

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
17 Januari 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kastil Kronborg berada di lokasi yang cukup strategis, yaitu di dekat Kota Elsinore, di ujung Tanjung Zealand, di Selat Oresund –sebuah selat sempit yang memisahkan antara daratan Denmark dan Swedia. Kastil ini menjadi simbol kemegahan bangsa Denmark dan memainkan peran penting dalam sejarah Eropa Utara sejak abad ke-16 hingga abad ke-18.
ADVERTISEMENT
Kastil yang dibangun oleh Raja Frederick II itu juga merupakan karya arsitektur megah khas abad Pertengahan di Eropa.
Selama berabad-abad, Kronborg berperan sebagai pos pengawasan kapal-kapal yang akan masuk ke wilayah Laut Baltik. Kapal-kapal itu harus membayar sejumlah uang sebagai pajak masuk kepada Kerajaan Denmark.
Nantinya hasil pajak itu akan digunakan sebagai sumber pendapatan negara dan biaya pemeliharaan kastil benteng tersebut. Mengingat, Kronborg harus tetap terlihat kokoh agar tidak ada kapal yang berani menyerangnya.
Pembangunan konstruksi kastil Kronborg dimulai pada 1574 hingga 1585, dengan gaya Renaissance yang terdiri dari tembok besar sebagai benteng pertahanan, dan meriam-meriam besar yang menjadi tren benteng militer pada abad ke-17.
Raja Frederick II memerintahkan arsitek Hans van Paeschen, dan Anthonis van Opbergen untuk merancang dasar Kronborg dengan bentuk benteng pertahanan yang kokoh.
ADVERTISEMENT
Kedua arsitek handal itu lalu menggunakan batu bata merah sebagai struktur asli bangunan benteng. Kemudian seluruh bagian dinding dilapisi dengan batu pasir dari wilayah Gotland. Sementara, bagian atap yang telah disusun menggunakan genting merah ditutupi dengan lembaran tembaga.
Kastil Kronborg juga dilengkapi dengan aula perjamuan yang digunakan sebagai tempat pementasan drama, dan kegiatan-kegiatan penting kerajaan. Kastil itu juga menyimpan patung Ogier ‘Sang Pembela Denmark’, yang menurut kepercayaan akan bangkit saat negara itu terancam kehancuran.
Peristiwa kebakaran hebat pernah terjadi di Kronborg tahun 1629, pada masa pemerintahan Raja Christian IV. Bencana itu hampir menghanguskan seluruh bagian penting kastil, terutama aula perjamuan yang di dalamnya terdapat 40 permadani berisi lukisan 113 raja Denmark. Perbaikan bagian kastil yang rusak segera dilakukan untuk menjaga pertahanan di Laut Baltik.
ADVERTISEMENT
Selain perbaikan, Raja Christian juga menambahkan beberapa ornamen bergaya Barok pada sejumlah dinding kastil. Bagian aula perjamuan yang rusak dibangun ulang, dengan langit-langit yang lebih tinggi. Sementara itu, bagian Kapel yang menjadi satu-satunya bangunan selamat dari kerusakan, dijadikan tempat menyimpan benda-benda berharga yang berhasil diselamatkan.
Di depan bangunan utama kastil terdapat struktur gerbang, yang dahulu disebut ‘Dark Gate’. Di sekitar tembok kastil terdapat parit yang sangat lebar sebagai pertahanan, sehingga jalan satu-satunya menuju kastil hanyalah menggunakan jembatan tarik.
Hingga saat ini keberadaan Kastil Kronborg sangatlah luar biasa. Bangunan megah itu menjadi ciri kekuatan kerajaan-kerajaan di Eropa, yang berhasil memadukan keindahan arsitektural dan kekuatan sebuah benteng.
Sumber: Perwito Mulyono, dkk. 2009. World Heritage Nature & Culture Volume 6. Surakarta: Batara Publishing.
Foto: Kastil Kronborg. Dok: Wikimedia Commons