Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kasus Pembunuhan Menteri Luar Negeri Swedia Tahun 2003
25 Mei 2018 17:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Swedia pernah digemparkan dengan sebuah kasus yang menimpa salah seorang pejabat pemerintahannya pada 2003 silam. Kejadian tersebut menimpa Anna Mardia Lindh, seorang politisi berusia 46 tahun berasal dari golongan sosial demokrat.
ADVERTISEMENT
Anna Lindh menjabat sebagai Menteri Pembangunan periode 1994 sampai 1998. Kemudian menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Swedia periode selanjutnya, terhitung sejak 1998 hingga kematiannya di tahun 2003. Anna Lindh menikah dengan Bo Holmberg, seorang gubernur di Sodermandland, dikaruniai dua orang putra bernama David dan Filip.
Kejadian tersebut terjadi pada 10 September 2003 di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Stockholm. Ketika itu Anna Lindh sedang pergi berbelanja ditemani sekretarisnya bernama Eva Franchell.
Anna Lindh membeli berbagai kebutuhan untuk dirinya tampil pada sebuah acara debat di televisi. Debat yang akan mengangkat tema mengenai kemungkinan Swedia mengadopsi mata uang Euro, sangat penting bagi Anna Lindh sehingga ia merasa harus tampil sebaik mungkin agar publik Swedia dapat menyetujui referendum mengenai mata uang tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketika sedang asik memilih pakaiannya itulah, Anna Lindh tiba-tiba didorong oleh seorang pria, sehingga ia jatuh ke lantai. Pria lantas menikam dirinya dengan sebilah pisau yang disimpan di dalam saku jaketnya. Sekretnarisnya yang sedang berada cukup jauh dengan Anna Lindh tidak menyadari pria itu menikam atasanya itu dengan pisau, ia hanya melihat Anna Lindh dipukul berulang kali. Kejadian itu berlangsung kurang lebih selama 56 detik. Kemudian pria itu langsung berlari meninggalkan toko, meninggalkan pisau dan topi yang ia gunakan di dekat tubuh Anna Lindh.
Eva Franchell kemudian mendekati Anna Lindh dan ia melihat banyak darah keluar dari perutnya. Diketahui, Anna Lindh ditikam sebanyak 10 kali di bagian dada, perut, dan lengan. Anna Lindh segera dilarikan ke rumah sakit, ia segera menjalani sebuah operasi untuk mengentikan pendarahan internal di tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Namun, nyawa Anna Lindh tidak dapat tertolong karena pisau yang digunakan oleh pelaku telah merobek organ hati Anna Lindh. Ia pun dinyatakan meninggal dunia pada 11 September 2003, tepat 13 jam setelah mengalami serangan mematikan itu.
Anna Lindh adalah salah seorang tokoh yang sangat disegani di Swedia. Rekan-rekann, bahkan lawan politiknya menilai Anna Lindh mempunyai kemampuan berpolitik yang baik. Bahkan banyak kalangan yang menilai Anna Lindh pantas menjabat sebagai Perdana Menteri pada masa mendatang. Setelah kematiannya, tekanan kepada polisi Swedia untuk segera mengungkap kasus pembunuhan tersebut sangat besar.
Para polisi memiliki 3 alat bukti untuk mengungkap kasus penikaman yang menimpa politisi penting itu, yaitu gambar dari kamera pengawas, pisau yang ditinggalkan ketika berusaha untuk kabur, dan topi yang digunakan pelaku. Awalnya para polisi beranggapan pembunuhan ini direncanakan oleh anggota ekstremis kanan.
ADVERTISEMENT
Namun, mereka keliru karena ternyata yang membunuhnya adalah seorang warga Swedia keturunan Serbia bernama Mijalio Mijailovic. Ia diketahui tidak terikat dengan golongan manapun. Ketika di persidangan Mijalio Mijailovic mengakui bahwa ia mendapat bisikan untuk membunuh Anna Lindh setelah ia meminum obat anti-depresinya. Tetapi ,jaksa menilai bahwa sebenarnya ia dalam keadaan sadar dan mengenali Anna Lindh, serta telah mengikutinya sebelum akhirnya membunuh Anna Lindh di pusat perbelanjaan tersebut. Mijailovic pun akhirnya dituntut hukuman seumur hidup.
Sumber: Ballack, Luger. 2007. Kisah Tragis 28 Penguasa. Jakarta : Visimedia
Foto: philosophers-stone.co.uk