Kebakaran Teater Iroquois, Terburuk dalam Sejarah Pertunjukan Amerika

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
22 Juli 2018 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa mengerikan pernah menimpa dunia hiburan Amerika pada 30 Desember 1903. Peristiwa kebarakan besar terjadi di gedung pertunjukan bernama Teater Iroquois, ketika acara tengah berlangsung. Teater Iroquois, yang berada di pusat Kota Chicago antara Dearborn Avenue dan State Street, merupakan bangunan yang baru berdiri selama 38 hari.
ADVERTISEMENT
Pada malam menuju tahun baru itu, kerumunan orang yang sangat besar jumlahnya telah memadati daerah sekitar Teater Iroquois. Mereka bermaksud untuk menyaksikan seorang penyanyi dan penari, Eddie Foy, dalam debut pertunjukannya berjudul 'Mr. Bluebeard'. Setelah semua orang masuk ke dalam Teater Iroquois terlihat kepadatan yang luar biasa di dalam gedung.
Diketahui ada sekitar 1.830 pengunjung yang datang pada hari itu, dan diyakini sebanyak 1.000 orang di antaranya adalah anak-anak. Sebenarnya Teater Iroquois hanya memiliki 1.602 kursi penonton, sehingga lebih dari 200 orang terpaksa harus berdiri. Selain pengunjung, di dalam bangunan terdapat 275 orang lainnya yang terdiri dari petugas, pemain, dan pekerja gedung.
Teater Iroquois memiliki segala surat perizinan yang diperlukan untuk membukanya sebagai tempat pertunjukan, walaupun dengan fasilitas yang sangat buruk.
ADVERTISEMENT
Beberapa fasilitas yang tidak memenuhi standar keselamatan dalam gedung Teater Iroquois, antara lain pintu keluar darurat yang tidak dilengkapi dengan tangga, tidak ada fasilitas pemadaman api, tidak ada tanda bahaya kebakaran, sistem penyiraman air yang tidak bekerja baik, puluhan pintu yang terkunci, dan kursi penonton yang terbuat dari bahan mudah terbakar.
Bahkan selama pertunjukkan berlangsung, pembangunan gedung masih tetap berjalan. Walaupun memiliki banyak resiko seperti itu, pemilik Teater Iroquois meyakini bahwa bangunannya sangat aman dan akan menangani segala kemungkinan yang ada jika kebakaran terjadi di sana.
Teater Iroquois (Foto: youtube)
Adegan pertama Mr. Bluebeard berjalan dengan baik tanpa ada masalah yang berarti. Ketika memasuki adegan kedua, sekelompok penyanyi memerlukan efek cahaya sebagai bagian dari pertunjukannya. Aliran listrik untuk membuat cahaya itu ternyata menimbulkan kobaran api kecil di belakang panggung.
ADVERTISEMENT
Para penonton dapat melihat kobaran api itu, namun mereka tampaknya tidak peduli karena memang api yang ada sangat kecil. Para petugas di belakang panggung mencoba untuk memadamkan api dengan cara memukulnya dengan tongkat, namun tindakannya itu hanya membuat api semakin besar. Saat api mulai menyebar ke beberapa bagian panggung, kepanikan mulai terjadi di antara penonton yang melihatnya.
Eddie Foy, yang sedang menunggu gilirannya untuk tampil, mencoba untuk menenangkan para penonton yang mulai terlihat sangat panik. Ia lalu meneriaki petugas untuk segera mencari cara memadamkan api di atas panggung yang sudah semakin membesar.
Karena sudah tidak memiliki cara untuk memadamkannya, para petugas mulai berlari ke luar melalui pintu darurat yang berada di belakang panggung. Tindakan ceroboh para petugas yang membiarkan angin masuk ke dalam gedung telah menyebabkan semburan api membakar seluruh bagian panggung. Seketika para penonton berlarian dari tempat duduknya menuju pintu keluar.
ADVERTISEMENT
Semua orang telah berada di depan pintu keluar dan pintu darurat, mereka saling berdesakkan mencoba menyelamatkan diri dari kobaran api yang mulai bergerak ke arah mereka.
Kepanikan di depan pintu keluar itu menelan korban yang sangat banyak, ada sekitar 200 orang yang tewas akibat sesak napas dan terinjak-injak. Sekitar 400 orang lainnya tewas setelah tertimpa langit-langit gedung yang runtuh, dan terbakar.
Petugas pemadam kebarakan segera tiba, tetapi mereka tidak dapat berbuat banyak untuk menolong orang-orang yang telah terhimpit di depan pintu keluar. Api akhirnya dapat dipadamkan beberapa jam setelahnya.
Para petugas kemudian memasuki gedung untuk mencari korban yang selamat. Diperkirakan para petugas menarik dua sampai tiga mayat setiap menitnya dari dalam bangunan selama hampir 3 jam tanpa henti. Sebagian besar korban tewas dalam peristiwa itu adalah anak-anak.
ADVERTISEMENT
Setelah peristiwa mengerikan itu terjadi, dilakukan penyelidikan besar-besaran dari pihak kepolisian Chicago, dan pemerintah Amerika Serikat. Dari penyelidikan itu ditemukan fakta bahwa pemilik gedung telah melakukan tindakan kejahatan, dengan membayar para pejabat penting agar dapat memberik izin kepadanya mendirikan bangunan yang tidak memiliki standar keamanan tersebut.
Para pemilik bangunan Teater Iroquois dituntut atas segala kesalahannya, namun tidak benar-benar mendapat hukuman ataupun diadakan pengadilan terkait hal itu.
Terbakarnya Teater Iroquois menjadi pemicu bagi pemerintah untuk melakukan pemeriksaan kemanan kepada seluruh bangunan pertunjukan yang ada di Amerika Serikat.
Setiap gedung harus dilengkap dengan fasilitas keamanan terbaru dan terbaik, termasuk untuk perlengkapan kebakaran. Pada 1904, Teater Iroquois kembali dibuka dengan nama Teater Colonial, beroperasi hingga tahun 1925 hingga akhirnya dirobohkan.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 1928, gedung pertunjukan lain bernama Teater Oriental dibangun di tempat yang sama dan beroperasi hingga tahun 1998.
Sumber: Spignesi, Stephen J. 2007. 100 Bencana Terbesar Sepanjang Masa. Tanggerang : Karisma
Foto: commons.wikimedia.org