Kemunculan Punk di Indonesia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
20 Februari 2017 8:37 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Punk Rock (Foto: Pixabay)
Punk yang kemudian mengguncang dunia karena kebebasan dalam mengekspresikan pemikirannya membuat budaya punk menyebar hampir ke seluruh belahan dunia seperti: Benua Amerika, Eropa, dan juga Asia termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu di setiap daerah penyerebarannya mereka mempunyai ciri khas masing-masing. Aliran punk ini diketahui masuk dan berkembang di Indonesia sekitar tahun 1989/1990-1995 yang dipelopori oleh band Anti Septic dan Band Young Offender yang terinspirasi dari band Stupid dan sering berkumpul di Pid Pub Jakarta.
Budaya punk ini biasanya tersebar di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan juga Bali. Bentukan budaya punk sebagai counter-culture didasari oleh 4 unsur utama, yaitu musik, fesyen, komunitas, serta pemikiran dan penyebaran budaya punk di Indonesia melalui keempat unsue tersebut (Fathun:2009)
Periode pertama adala pra-Punk di Indonesia yang terjadi pada akhir tahun 1980-an. Pada periode mulai terbentuk generasi awal musik punk yang awalnya berasal dari komunitas trash metal dan metal.
ADVERTISEMENT
Pionir punk pertama ini kemudian membentuk suatu komunitas punk yang menyebarkan budaya punk melalui musik dan fesyen, tidak lama setelah itu komunitas punk akhirnya menjamur di berbagai daerah di Indonesia.
Akan tetapi berbeda dengan aliran pemikiran punk yang tumbuh di Amerika sebagai bentuk perlawanan kelas bawah terhadap kapitalisme, di Indonesia aliran punk tidak merepresentasikan Indeologi punk seperti yang ada di negara asalnya.
Aliran punk yang ada di Indonesia pada awalnya mengimitasi langsung musik sekaligus lirik-lirik yang bertemakan perlawanan, tetapi lirik-lirik musik punk ini memiliki konteks yang berbeda dengan latar belakang masalah yang ada di Indonesia. Lagu-lagu punk ini sudah mengalami pergerseran yang cenderung ke arah komersial.
Di Indonesia sendiri diskursus subkultur yang masuk dan berkembang selalu mendapat stigma yang buruk dari masyarakat, baik dari segi musik dan utamanya dari penampilan atau fesyen yang mereka gunakan, sering dianggap tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Sumber : Muhammad Fakhran Al-Ramadhan. 2012. Punk Diantara Dua Budaya: Kajian Ideologi Budaya Populer Dalam Dinamika Lokal-Global. Jakarta