Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Kemunculan Seni Patung Masyarakat Pra-Sejarah di Indonesia
14 Desember 2018 13:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Munculnya seni patung di Indonesia pertama kali terjadi pada zaman Perunggu, sekitar tahun 500 SM. Zaman ini dikenal sebagai masa perpindahan orang-orang Melayu Muda dari Yunnan ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mereka membawa kebudayaan hidup bermasyarakat, pengetahuan mengenai cara bercocok tanam, pembuatan perkakas untuk keperluan sehari-hari, pembuatan senjata untuk berburu, dan patung-patung perwujudan manusia sebagai bagian dari ritual kepercayaan masyarakat saat itu.
Memasuki zaman Megalitikum, di beberapa wilayah di Indonesia ditemukan teknik pembuatan alat-alat yang lebih canggih, yang dinamakan teknik metalurgi. Ditemukannya metode baru tersebut membuat masyarakat dapat menciptakan alat-alat yang terbuat dari logam, termasuk menciptakan sebuah karya seni logam dengan motif yang lebih rumit, dibandingkan sebelumnya yang umumnya memanfaatkan media batu, kayu, atau tanah.
(Patung Tadulako merupakan perwujudan dari sosok seorang pemimpin atau kepala suku. Foto : eyeem.com)
Corak seni patung yang berkembang pada masa prasejarah di Indonesia lebih kepada corak Monumental, di mana corak tersebut mewakili kesenian gaya neolitik. Corak ini memiliki ciri penggambaran pada wujud patung yang dibuat secara frontal dengan motif-motif simbolik yang sederhana, seperti garis, diagonal, titik, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Seni patung zaman pra-sejarah tersebut didominasi oleh gaya Polinesia dengan ciri-ciri desainnya yang sederhana, mendekati bentuk asli bahannya, bergaya kaku, dan bersudut-sudut. Salah satu contoh patung gaya kebudayaan Polinesia yang sangat terkenal adalah patung Eta Moai di Pulau Paskah. Di Indonesia patung yang serupa banyak tersebar di beberapa wilayah, seperti Palembang, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Irian Jaya.
Contoh yang paling terkenal di Indonesia berada di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dengan nama patung Tadulako. Tinggi terbesar dari patung tersebut adalah empat meter. Sama seperti patung Eta Moai di Pulau Paskah, patung Tadulako juga digambarkan tidak memiliki kaki, namun memperlihatkan alat kelamin laki-laki dengan jelas.
ADVERTISEMENT
Patung Tadulako merupakan perwujudan dari sosok seorang pemimpin atau kepala suku yang dianggap memiliki kekuatan yang sangat besar di kelompok masyarakat tertentu. Roh nenek moyang yang berwujud patung tersebut sangat dipercaya oleh masyarakat sebagai pelindung, dan pemberi keberkahan hidup.
Sumber : Soedarso, S.P, dkk. 1992. Seni Patung Indonesia. Yogyakarta : BP ISI.
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 15:37 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini