Konten dari Pengguna

Kerajaan Gupta dan Perkembangan Peradaban Sungai Gangga

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
15 Maret 2018 21:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kerajaan Gupta merupakan salah satu kerajaan yang ikut membangun peradaban di lembah sungai-sungai yang ada di Asia Selatan. Kerajaan ini didirikan oleh seorang penguasa, yang dahulu menjadi bagian dari Kerajaan Maurya, bernama Raja Chandragupta I. Ia menjadi raja pertama di Kerajaan Gupta, berkuasa kurang lebih selama sepuluh tahun yaitu sejak tahun 320 M sampai dengan 330 M. Kerajaan Gupta memilih kawasan lembah sungai Gangga sebagai pusat pemerintahan mereka. Ketika Kerajaan Guptra berada di bawah pimpinan Raja Chandragupta I, agama Hindu menjadi agama resmi negara, di samping agama Budha yang menjadi agama mayoritas masyarakat Gupta.
ADVERTISEMENT
Masa puncak kejayaan kerajaan Gupta terjadi ketika berada di bawah pimpinan Raja Samudragupta, yang merupakan cucu dari Chandragupta I. Masa pemerintahan Samudragupta, Kerajaan Gupta berhasil menguasai seluruh wilayah sungai Gangga dan lembah sungai Indus. Saat itu, Samudragupta memutuskan untuk memindahkan ibukota kerajaan Gupta ke Ayodhia. Hal itu dilakukan untuk memudahkan koordinasi dengan wilayah Kerajaan Gupta yang semakin luas.
Kerajaan Gupta yang berdiri sejak tahun 320 M sampai tahun 550 M, sangat peduli dengan perkembangan ilmu pengetahuan di seluruh wilayah India, bahkan masa ini dianggap sebagai masa keemasan peradaban India dalam bidang matematika, astronomi, agama, dan filsafat. Kerajaan Gupta turut menyumbangkan berbagai hasil karya sastra yang gemilang. Salah seorang pujangga yang sangat terkenal pada periode tersebut adalah Kalidasa. Salah satu karyanya yang paling besar berjudul Syakuntala. Perkembangan seni kerajinan patung juga ikut berekembang pesat pada masa Kerajaan Gupta. Hal itu terlihat dari pahatan-pahatan di kuil-kuil di Syanta dan bangunan-bangunan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sepeninggalan Raja Samudragupta, kepemimpinan kerajaan Gupta beralih kepada Raja Chandragupta II, yang dikenal juga dengan nama Wikramaditya. Di bawah pimpinan Raja Chandragupta II, rakyat di kerajaan Gupta hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan, tanpa adanya konflik internal. Raja Chandragupta II memiliki rasa toleransi terhadap agama yang cukup tinggi. Terbukti dari didirikannya sebuah sekolah tinggi agama Budha di Kota Nalanda, di antara mayoritas agama Hindu di seluruh wilayah Kerajaan Gupta.
Setelah Raja Chandragupta II wafat, kerajaan Gupta mengalami kemunduran yang sangat signifikan. Kemunduran kerajaan itu membuat seluruh wilayah lembah Sungai Indus dan Gangga berada dalam situasi yang sulit. Bahkan runtuhnya kerajaan Gupta membawa masa kegelapan selama lebih dari dua abad di wilayah lembah sungai Indus dan sungai Gangga.
ADVERTISEMENT
Sumber: Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta: Brilliant Book.
Artefak Peninggalan Kerajaan Gupta (Foto: Wikimedia.commons)