Konten dari Pengguna

Keruntuhan Kerajaan Persia dan Petualangan Baru Alexander

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
16 April 2018 11:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alexander dan pasukan Macedonia tercatat tidak lebih dari satu tahun berada di Mesir dalam misi penaklukannya. Tidak ada yang tahu bagaimana cara Alexander memulihkan kembali kekuatan dan semangat pasukannya, namun yang pasti setiap selesai menghadapi pertempuran, pasukan Macedonia selalu dapat bangkit dengan cepat untuk menghadapi pertempuran selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tahun 331 SM, Alexander memutuskan untuk pergi dari wilayah Mesir, setelah sebelumnya menempatkan Alexandria sebagai kota pemerintahan Macedonia di wilayah tersebut. Kali ini Alexandria berencana menyusuri kawasan Mesopotamia.
Setelah memasuki Mesopotamia, Alexander sekali lagi harus berhadapan dengan sisa-sisa kekuatan Persia yang lagi-lagi di pimpin oleh Darius III. Dalam sebuah pertempuran yang dikenal dengan nama Pertempuran Gaugamela, pasukan Macedonia berhasil mengalahkan pasukan Persia dengan mudah.
Pemimpin pasukan Perisa kembali dapat melarikan diri dari pertempuran. Alexander yang kesal, akhirnya memerintahkan pasukannya mengejar Darius III hingga sampai ke daerah Arbela, namun tetap gagal menangkap Darius. Alexander kemudian bergerak menuju wilayah Babilonia untuk menguasai daerah sekitarnya.
Setelah berhasil menguasai Babilonia, pasukan Macedonia melanjutkan ekspansinya menuju kota Susa, salah satu ibukota penting Kerajaan Persia. Penaklukannya kembali menuai kesuksesan, bahkan Alexander berhasil mendapatkan banyak harta pusaka yang disimpan di kota itu. Berbekal informasi dari kota Susa, Alexander pergi menuju Persepolis, yang menjadi tempat upacara kerajaan Persia.
ADVERTISEMENT
Pasukan Macedonia mendapat perlawanan yang sangat berat dari pasukan Persia yang dipimpin oleh salah satu panglima perangnya yang sangat hebat, bernama Ariobarzanes. Ketika itu, Arizobarzanes berhasil menempatkan pasukan Persia pada jalur masuk menuju kota Persepolis. Hal itu sangat menyulitkan pasukan Macedonia yang tidak terlalu mengenal wilayah tersebut.
Keberhasilan panglima perang Persia itu dalam menghambat kedatangan Alexander telah memberikan sedikit waktu bagi pasukan Persia untuk mengamankan beberapa harta penting bangsa Persia yang banyak disimpan di sana. Harta pusaka itu dipercaya sebagai benda yang sangat penting sehingga tidak boleh sampai dirampas oleh bangsa Macedonia.
Alexander kemudian berhasil menduduki kota Baktria, dan di sana ia mendapati kenyataan bahwa Darius III telah tewas oleh sebuah pemberontakan yang terjadi di internal kerajaan Persia. Darius tewas di tangan Bessus, yang menjadi pemimpin dari gerakan pemberontakan itu.
ADVERTISEMENT
Setelah raja Persia itu tewas, Bessus dan pengikutnya memproklamirkan diri sebagai penguasa baru Persia, dan memutuskan untuk berkuasa dengan nama gelar Artaxerxes V. Penguasa baru Persia itu kemudian memutuskan untuk menarik mundur pasukan Persia menuju wilayah Asia Tengah.
Alexander lantas menggelar sebuah prosesi pemakaman suci untuk Darius III, sebagai penghormatan pada raja Persia yang telah berjuang melawannya itu. Alexander memerintahkan agar jenazah Darius dimakamkan di dalam kompleks pemakaman para penguasa Persia. Alexander
Kemudian memanfaatkan kematian Darius untuk mengumumkan kepada seluruh rakyat Persia bahwa sebelum wafat, Darius telah mengangkat Alexander sebagai penerus takhta di kerajaan Persia. Alexander yang telah mengklaim dirinya sebagai penguasa Persia, mulai melakukan pengejaran kepada Bessus yang dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaannya di Persia.
ADVERTISEMENT
Awalnya Alexander hanya ingin melakukan pengejaran terhadap Bessus dan pasukannya di kawasan Asia Tengah, namun tidak disangka bahwa pengejarannya itu telah membawa sebuah petualangan baru bagi Alexander untuk terus bergerak ke arah timur. Ia berhasil menemukan wilayah baru yang selama ini tidak pernah ia bayangkan. Alexander berhasil membawa pasukannya ke wilayah-wilayah, yang saat ini dikenal dengan negara Afganistan, dan Tajikistan.
Sumber : Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta : Brilliant Book
Foto : art.com