King Arthur, dan Legenda Ksatria “Super”

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
19 Oktober 2018 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak terhitung banyaknya penulis-penulis yang mendokumentasikan cerita luar biasa mengenai legenda pasangan dari kerajaan Anglo-Saxon, yang akhirnya sering dikaitkan dengan kisah fiktif ini. Mereka adalah King Arthur dan Guinevere.
ADVERTISEMENT
Dengan menyebut namanya saja, kita akan dibawa pada bayangan tentang Abad Pertengahan, di mana para ksatria berbaju zirah menyelamatkan para wanita dari berbagai macam bahaya, berlatar sebuah hutan yang dihuni oleh banyak penyihir, naga dan beragam binatang buas.
King Arthur dikenal sebagai seorang ksatria pemberani yang mengembalikan ketertiban dunia dari berbagai macam bencana. Sifatnya yang penuh keberanian, pandai berperang, namun tetap baik hati, merupakan gambaran dari sosok ksatria sempurna dalam banyak kisah kepahlawanan. Hingga muncul sebuh istilah “jiwa ksatria”
Sama seperti kisah kepahlawanan lainnya, kisah King Arthur juga banyak dibumbui oleh hal-hal yang berbau fiksi, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan mengenai keaslian sosoknya itu. Namun setelah diteliti, seorang raja bernama “Arthur” memang benar adanya. Kisah-kisah tentang raja itu yang dilebih-lebihkan terjadi setelah ia meninggal, karena sosoknya yang sangat dicintai oleh rakyatnya.
ADVERTISEMENT
Menurut legenda, King Arthur lahir dari seorang raja bernama Uther Pendragon. Raja itu jatuh cinta pada istri Duke of Cornwall. Maka ia pun meminta bantuan seorang penyihir Keltik, Merlin, untuk membuatnya terlihat mirip seperti bangsawan Cornwall itu. Raja Uther Pendragon pun akhirnya memiliki putra dari perempuan bangsawan itu, dan menamainya Arthur.
Arthur tumbuh tanpa mengetahui bahwa ia adalah keturunan raja, dan hidup di sebuah pedesaan kecil. Arthur menjadi raja setelah berhasil menarik pedang ajaib Excalibur dari sebongkah batu besar. Setelah berkuasa, King Arthur menikah dengan Putri Guinevere yang sangat cantik.
King Arthur lalu menyatakan perang terhadap kekaisaran Romawi, masa pemerintahan Lucius, dan berhasil menaklukan sebagian besar Eropa Barat. Setelah kembali ke kastilnya di Camelot, Arthur dan 150 ksatrianya memutuskan untuk mencari Cawan Suci.
ADVERTISEMENT
King Arthur sempat terlibat pertempuran melawan pasukan Sir Lancelot, setelah mengetahui Guinevere menjalin hubungan gelap dengannya. Lancelot dan sang ratu lalu melarikan diri, tetapi Arthur berhasil memaksa istrinya itu kembali ke istana.
Saat sedang mengejar Sir Lancelot, Arthur memutuskan untuk kembali ke Camelot, setelah mengetahui Mordred, keponakan sang raja melakukan pemberontakan, dan berhasil menguasai istana beserta ratu Guinevere. King Atrhur berhasil membunuh Mordred tetapi tidak lama ia pun tewas akibat luka parah yang dideritanya.
King Arthur menghabiskan waktunya di Pulau Avalon untuk proses penyembuhannya hingga akhirnya tewas. Guinevere yang merasa bersalah kepada Arthur, menghabiskan sisa hidupnya sebagai biarawati. Hingga tahun 1155, masih banyak orang yang percaya King Arthur akan kembali untuk membawa kedamaian dan ketertiban di dunia.
ADVERTISEMENT
Kisah-kisah King Arthur yang dibuat oleh para penulis Latin, Keltik, dan Prancis awal, menjadi acuan bagi keberadaan King Arthur. Beberapa tulisan yang paling populer, yaitu Le Morte d’Arthur (1470) karya Sir Thomas Malory, dan Idylls of the King (1842) karya Lord Alfred Tennyson.
Sumber : Krall, Sarah. 2008. 100 Tokoh Legendaris yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
Foto : commons.wikimedia.org