Konten dari Pengguna

Kisah Asal Usul Pondok Rangon, Sebuah Daerah di Timur Jakarta

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
15 November 2020 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Waduk Pondok Rangon. Sumber: Jakarta.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Waduk Pondok Rangon. Sumber: Jakarta.go.id
ADVERTISEMENT
Pondok Rangon adalah sebuah daerah yang terletak di sisi timur Jakarta. Daerah tersebut juga sekaligus merupakan salah satu daerah terluar Provinsi Jakarta yang berbatasan dengan Kota Depok dan Bekasi.
ADVERTISEMENT
Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, Pondok Rangon dikenal karena keberadaan taman pemakaman umum. Ya, di sana memang terdapat TPU dengan area cukup luas dengan nama sama.
Ada cerita yang tersebar secara lisan mengenai asal usul nama daerah Pondok Rangon. Cerita tersebut bahkan terdiri dari dua versi meski di antara keduanya tidak jauh berbeda.
Sumber: Jakarta.go.id
Versi pertama mengatakan bahwa pada masa lalu terdapat seorang lelaki tua yang hidup bersama dengan seorang nenek tanpa ikatan perkawanan. Masyarakat Sunda pun menyebut kehidupan seperti demikian dengan istilah rangon. Berhubung kakek dan nenek tersebut tinggal di sebuah pondok, jadilah masyarakat menyebut tempat itu dengan nama Pondok Rangon.
Secara kultur, kehidupan masyarakat Pondok Rangon memang terpengaruh budaya Sunda. Hal itu terlihat dan bentuk rumah tradisional, kesenian, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, versi kedua juga bercerita tentang kehidupan seorang kakek dan nenek. Hanya saja, di versi kedua ini dijelaskan bahwa kakek tersebut adalah orang yang memiliki kesaktian. Sumber istilah Rangon pun berbeda.
Sumber: Jakarta.go.id
Pasangan kakek dan nenek juga disebut sebagai pasangan suami istri di cerita versi kedua. Pasangan tersebut tinggal di rumah panggung setinggi kurang lebih dua meter. Rumah dengan bentuk demikan disebut dengan Rangon oleh masyarakat.
Sang pemilik rumah juga meyandang sebutan "Mbah Santri. Di mata masyarakat, Mbah Santri dianggap memiliki kesaktian berupa kemampuan untuk berubah wujud menjadi laki-laki atau perempuan. Kepada masyarakat, Mbah Santri juga berpesan agar setiap tahunnya mengadakan acara selamatan.
Sumber: jakarta.go.id