Kisah di Balik Burung Pheonix yang Legendaris

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
21 Februari 2021 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Burung Pheonix. | Svetlin Velinov
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Burung Pheonix. | Svetlin Velinov
ADVERTISEMENT
Burung Phoenix dalam mitologi kuno merupakan simbol dari Matahari. Matahari terbit, 'mati' dan terlahir kembali, begitu pun dengan Phoenix.
ADVERTISEMENT
Sebuah legenda kuno mengisahkan sebuah burung ajaib yang bercahaya merah keemasan yang hidup selama beberapa ratus tahun sebelum mati terbakar. Kemudian burung tersebut terlahir kembali dari abu, untuk memulai kehidupan baru yang panjang.
Simbolisme yang kuat tersebut merupakan motif dan gambar yang masih digunakan secara umum hingga sekarang dalam budaya dan cerita rakyat populer.
Ilustrasi Pheonix. | Wikimedia Commons
Burung legendaris Phoenix memiliki ukuran yang besar. Berwarna kuning, merah, ungu hingga merah keemasan, karena dikatikan dengan matahari terbit dan api. Terkadang, nimbus akan mengelilinginya. Matanya biru dan bersinar megah.
Phoenix dikisahkan membangun tumpukan kayu sebagai sarangnya sendiri, dan menyalakannya dengan satu tepukan sayapnya. Setelah kematiannya, ia bangkit dengan indah dari abu lalu terbang menjauh.
Phoenix melambangkan simbol pembaruan dan kebangkitan, dan mewakili banyak tema, seperti “matahari, waktu, kekaisaran, metempsikosis, konsekrasi, kebangkitan, kehidupan di surga, hingga manusia luar biasa”.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Ancient Origins, Tina Garnet menulis dalam artikelnya yang berjudul, “The Phoenix in Egyptian, Arab, & Greek Mythology of the long-lived bird”, ketika Phoenix merasa umurnya sudah tidak lama lagi, ia membangun sarang dengan kayu, lalu membakarnya, dan terbakar menjadi debu.
Dari tumpukan abu tersebut, Phoenix baru terlahir kembali. Ia lalu membalsem abu pendahulunya dalam sebutir telur mur, dan terbang ke kota Matahari, Heliopolis, tempat ia menyimpan telur itu di altar Dewa Matahari.
Ada versi lain dari legenda Phoenix yang belum banyak diketahui, di mana ia mati dan hanya membusuk sebelum kelahiran kembali. Dalam mitopologi dunia, Phoenix tidak dinamani sama, Phoenix hanya muncul dalam bahasa Yunani. Bennu muncul dalam bahasa Mesir, Thunderbird dari bahasa Amerika, Firebird dari Rusia, Feng Huang dari Cina, dan Ho-o dari Jepang.
Ilustrasi Pheonix. | Wikimedia Commons
Mungkin contoh legenda yang paling awal berasal dari Mesir. Orang Mesir bercerita tentang Bennu, burung bangau yang merupakan bagian dari mitos penciptaan mereka.
ADVERTISEMENT
Bennu hidup di atas batu ben-ben atau obelisk dan disembah bersama Osiris dan Ra. Bennu dipandang sebagai avatar Osiris, simbol dewa yang hidup. Burung matahari muncul dalam jimat kuno sebagai simbol kelahiran kembali dan keabadian, dan dikaitkan dengan periode banjir Sungai Nil yang dipercaya membawa kekayaan dan kesuburan baru.
Sejarawan Yunani, Herodotus, menulis bahwa para pendeta dari Heliopolis kuno menggambarkan burung tersebut yang hidup selama 500 tahun sebelum membangun dan menerangi pembakarannya sendiri. Keturunan burung itu kemudian akan terbang dari abu, dan membawa para imam ke altar kuil di Heliopolis. Dalam Yunani kuno dikatakan jika burung ini tidak memakan buah, melainkan kemenyan dan gusi aromatik. Ia juga mengumpulkan kayu manis dan mur untuk sarangnya dalam persiapan menghadapi kematiannya yang berapi-api.
ADVERTISEMENT
Dalam mitologi Asia, Phoenix berkuasa atas semua burung, dan merupakan simbol dari Ratu Cina, serta matahari dan selatan. Jika seseorang berkesempatan melihat burung tersebut berarti momen tersebut menunjukan pertanda baik bahwa seorang pemimpin yang bijaksana telah naik ke tahta dan era baru telah dimulai. Itu mewakili kebajikan Cina, yakni kebaikan, tugas, kepatutan, kebaikan, dan keandalan. Istana dan kuil dijaga oleh binatang pelindung keramik, semuanya dipimpin oleh burung phoenix.
Perlu untuk diketahui, mitos dalam budaya populer mengatakan bahwa air mata Phoenix memiliki kekuatan penyembuhan yang besar, dan jika Phoenix dekat, tidak ada yang bisa berbohong. Phoenix juga melambangkan bahwa sebuah akhir merupakan sebuah dari awal.
***
Referensi: