Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Lahirnya Kartu SIM pada Telepon Seluler
23 Januari 2021 19:18 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kartu SIM (Subscriber Identity Module) adalah kartu yang berguna untuk menyimpan informasi dan mengidentifikasi pengguna ponsel atau telepon genggam. Untuk menggunakannya kartu ini dihubungkan ke perangkat yang mendukung sistem komunikasi selular global (GSM).
ADVERTISEMENT
Dengan semakin majunya teknologi telepon, kartu SIM berubah semakin kecil. Bahkan akhir-akhir ini muncul teknologi e-SIM dimana pengguna tak memerlukan kartu SIM fisik lagi untuk menikmati panggilan, SMS, dan data internet pada perangkat seluler mereka.
Namun, bagaimanakah awal mula hadirnya kartu SIM ini? Ceritanya bermula pada tahun 1991 saat kartu SIM diperkenalkan untuk menunjang keperluan komunikasi dan bisnis. Kartu SIM pertama dikeluarkan oleh European Telecommunications Standards Institute dan dikembangkan oleh Giesecke & Devrient, sebuah perusahaan Jerman yang berspesialisasi dalam sekuritas uang kertas dan kartu ATM. Sebanyak 300 kartu SIM pertama dijual ke operator jaringan nirkabel Finlandia bernama Radiolinja, yang jaringannya menyediakan panggilan telepon GSM pertama di dunia pada 27 Maret 1991.
Pada awalnya, kartu SIM terlihat sangat mirip dengan kartu kredit/debit dengan chip seperti saat ini. Kartu SIM pada masa itu menyediakan kapasitas data mulai dari 32 KB hingga 128 KB. Serta menyimpan pesan SMS dan kontak telepon. Model kartu paling awal hanya dapat menyimpan sebanyak lima pesan SMS dan 20 kontak saja.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1996, SIM berukuran kartu kredit diganti dengan kartu SIM mini. Mini-SIM adalah bentuk yang familiar bagi siapa saja yang memiliki ponsel di akhir tahun 90-an dan selama dekade berikutnya. Setiap perangkat seluler memiliki slot yang dapat dipasang kartu mini-SIM.
Kemampuan kartu SIM untuk ditempatkan ke perangkat seluler memberikan keuntungan yang signifikan secara historis. Pengguna dapat memindahkan kartu SIM dari perangkat lama ke perangkat baru. Jika suatu perangkat rusak, kartu SIM dapat dicabut dan ditempatkan di perangkat lain sehingga pengguna dapat terus terhubung ke jaringan GSM.
Dengan diperkenalkannya smartphone baik berjenis android atau Iphone, membuat provider seluler mengecilkan kartu SIM-nya lagi dengan mempertahankan kegunaanya. Pada tahun 2010, mini-SIM tradisional didesain ulang menjadi micro-SIM, dan dua tahun kemudian didesain ulang lagi menjadi standar nano-SIM saat ini.
ADVERTISEMENT
Sumber: aeris.com, populartimelines.com