Kisah Misterius Desa yang Hilang di Danau Anjikuni (Bagian I)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
1 Desember 2020 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Suku Inuit di sebuah desa di Danau Anjikuni. Dok: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Suku Inuit di sebuah desa di Danau Anjikuni. Dok: Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Danau Anjikuni dapat ditemukan jauh di dalam wilayah Kivallig di pedesaan Nunavut, Kanada. Terletak di sepanjang Sungai Kazan, ini adalah tempat yang bagus untuk memancing ikan. Anjikuni menjadi rumah bagi suku Inuit yang tumbuh menjadi koloni dan menjadi terkenal hampir dalam semalam pada hari November yang dingin di tahun 1930.
ADVERTISEMENT
Joe Labelle adalah seorang pemburu berpengalaman asal Kanada. Joe sangat mengenal daerah Anjikuni. Dia tahu bahwa suku Inuit telah membentuk komunitas, dan dia pernah mengunjungi mereka pada beberapa kesempatan sebelumnya.
Foto: Danau Anjikuni. Dok: Wikimedia Commons.
Joe akrab dengan cerita suku Inuit tentang roh kayu yang diduga jahat dan bahwa bagian terpencil Kanada ini juga mendalami legenda makhluk mitologis Wendigo. Meskipun demikian, suku Inuit adalah orang yang ramah dan akan selalu menyambut pelancong yang lewat dan menawarkan tempat tidur untuk bermalam.
Joe yang seorang pemburu handal biasanya hanya memiliki sedikit alasan untuk merasa ketakutan atau cemas, tetapi malam itu di Danau Anjikuni ini terasa berbeda.
Foto: Pemukiman Suku Inuit di Danau Anjikuni. Dok: Wikimedia Commons.
Bulan purnama yang berada di atas kepala memberikan penerangan yang menakutkan di seluruh desa. Tidak ada yang bergerak. Pasukan husky yang biasanya riuh dengan kedatangan pengunjung, anehnya juga diam. Satu-satunya suara yang bisa didengar Joe adalah sepatu saljunya sendiri dan gaung sapaannya. Orang perbatasan seperti Joe akan segera mengerti bahwa ada sesuatu yang sangat salah. Dia mulai menyelidiki saat memasuki desa.
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda kehidupan normal sama sekali tidak ada. Tidak ada tawa atau riuh percakapan yang terdengar. Lebih buruk lagi adalah kurangnya asap yang keluar dari cerobong asap yang mengindikasikan tidak adanya tanda-tanda kehidupan. Joe terus melangkah lebih jauh ke desa, masih berharap bertemu seseorang yang bisa menjelaskan dengan tepat apa yang telah terjadi. Joe mulai memeriksa secara fisik rumah-rumah untuk memukan beberapa pentunjuk. Sayangnya, Joe tidak dapat menemukan sebuah jawaban pun.
Banyak rumah yang masih ada makanan dan senjata. Di satu lokasi, Joe menemukan makanan lain yang gosong parah. Meskipun tidak ada jawaban pasti mengenai apa yang telah terjadi, Joe beranggapan pasti telah terjadi suatu peristiwa besar di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Joe tidak menemukan tanda-tanda pertempuran. Makanan, senjata, dan pakaian semuanya telah ditinggalkan.
Foto: Suku Inuit, Dok: Wikimedia Commons
Berlanjut ke Kisah Aneh tentang Desa yang Hilang di Danau Anjikuni (Bagian II)
**
Referensi: