Kisah Ralph Waldo Emerson Membangun Pengaruh di Dunia Sastra

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
19 Januari 2019 21:20 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ralph Waldo Emerson dilahirkan di Boston pada 1803. Ia lulus dari Harvard pada 1821 dan memiliki reputasi sebagai penyair yang sangat terkenal di kalangan sesama mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Pada 1825, Emerson pergi ke Cambridge untuk belajar tentang ketuhanan. Namun, setelah bertahun-tahun belajar, ia tidak mendapat panggilan hati untuk berada di bidang keagamaan. Walau demikian, Emerson tetap bertahan sebagai pendeta muda karena membutuhkan penghasilan untuk hidup.
Emerson kemudian bertemu dengan Ellen Louisa Tucker, seorang putri pedagang besar dari Boston. Pada 1829, setelah Emerson diangkat menjadi pastor di Second Church of Boston, keduanya memutuskan untuk menikah. Namun tidak lama setelah itu, istrinya meninggal dunia karena menderita penyakit TBC.
Setelah kematian istrinya itu Emerson menerima warisan yang cukup besar, yang bisa membebaskan dirinya dari masalah keuangan selama beberapa tahun ke depan. Dengan warisan itu, Emerson pun meninggalkan gereja untuk mengejar cita-citanya berkarier di bidang tulis-menulis.
ADVERTISEMENT
Pada 1832, Emerson berlayar ke daratan Eropa. Di sana, ia bertemu dengan banyak penulis terkemuka, salah satunya Thomas Carlyle, yang menjadi penasihat Emerson di awal kariernya.
Buku pertama Emerson terbit pada 1836, berjudul Nature, yang berisi pujian atas kebesaran alam. Menurut Emerson, keindahan sejati dari alam akan terlihat saat jiwa manusia telah sepenuhnya dibangkitkan. Bukunya itu juga menjadi bahan diskusi untuk permasalahan yang bersifat filosofis dan religius.
Karya Emerson lainnya, Essay (1841) dan Essays: Second Series (1844) memperlihatkan penerapan pemikiran baru dari sang penulis untuk makna manusia yang lebih luas. Dua buku itu, dan juga Poems (1847), menetapkan reputasi Emerson sebagai seorang penulis besar.
Beberapa karya puisi Emerson, seperti Terminus, May-Day and Other Pieces (1867), dan Society and Solitude (1870), semakin memantapkan nama Emerson sebagai sastrawan dari New England yang begitu terkenal. Bahkan, ketika berada di Concord setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang menuju Lembah Sungai Nil, Emerson disambut meriah oleh orang-orang yang berkumpul di kota.
ADVERTISEMENT
Emerson kemudian mendapat anugerah gelar kehormatan di bidang akademis dari Harvard dan diundang untuk mengisi ceramah kuliah mengenai penulisan dan sastra sepanjang tahun 1871.
Ralph Waldo Emerson meninggal dunia pada 1882 akibat radang paru-paru yang telah cukup lama menyerang tubuhnya. Ia pun dimakamkan di Sleepy Hollow.
---
Sumber: Perkins, Christine N. 2005. 100 Penulis yang Membentuk Sejarah Dunia. Jakarta: Progres
Foto: Wikimedia Commons