Kisah Tragis Vladimir Komarov, Kosmonot yang Gugur Terjatuh dari Langit

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
18 Februari 2021 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Vladimir Komarov. | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Komarov. | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Tahun 1970-an merupakan era perlombaan adu gengsi kemampuan eksplorasi luar angkasa antara dua negara besar pada waktu itu, Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara adi daya tersebut saling mengklaim jika mereka merupakan negara yang pertama kali mengeksplorasi antariksa.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, pada 24 April 1967 lalu. Saat itu, seorang kosmonot (sebutan Uni Soviet untuk astronot) dari Uni Soviet, Vladimir Komarov harus gugur ketika parasutnya gagal melambung dalam perjalanannya pulang ke bumi.
Bangkai Soyuz I yang hancur terjatuh. | Russian Space Web
Misi utama yang diusung Komarov saat itu adalah untuk menguji pesawat antariksa, Soyuz I di tengah perlombaan antariksa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Sebelumnya Komarov, pada 1967 insiden yang menelan nyawa sudah pernah terjadi di kubu Amerika Serikat.
Satu regu astoronot NASA yang terdiri dari Gus Grissom, Edward White dan Roger Chafee, dalam program Apollo tewas dalam kebakaran selama masa uji coba. Sebelumnya, Komarov merupakan seorang pilot sebuah pesawat tempur dan seorang insinyur penerbangan.
Pada perjalanan luar angkasa pertama, Komarov berhasil menjalankan misi tersebut pada tahun 1964 silam. Namun, selang tiga tahun kemudian keburuntungan tidak hadir di sisinya.
ADVERTISEMENT
Setelah berada di luar angkasa selama 24 jam dan 16 jam mengorbit, Komarov dijadwalkan untuk kembali memasuki atmosfer Bumi. Nahasnya, di tengah perjalanannya pulang dari luar angkasa, sebuah masalah muncul.
Pada awalnya, Komarov mengalami kesulitan untuk menangani pesawat dan tidak dapat menembakkan rem roket pesawat tersebut. Padahal, perjalanan yang harus ditempuh masih melalui dua tahapan lagi sebelum ia dapat memasuki Bumi.
Saat Soyuz I berada di ketinggian 23.000 kaki, sebuah parasut yang seharusnya sudah dipasang dengan aman yang akan membawa Komarov dengan selamat ke bumi ternyata lipatan-lipatan parasut sang kosmonot tiba-tiba kusut ketika dibuka.
Seketika, Komarov berada dalam bahaya besar. Tidak adanya parasut cadangan ditubuhnya, Komarov akhirnya jatuh ke tanah dan terbunuh.
ADVERTISEMENT
Gugurnya Komarov merupakan duka bagi Soviet dan Moskow khususnya. Upacara pemakaman besar sang kosmonot pun digelar di Moskow. Sementara abu kremasinya dimakamkan di dinding Kremlin.
Prosesi pemakaman Vladimir Komarov. | Wikimedia Commons
Ironisnya, istri Komarov ternyata belum diberitahu tentang misi perjalanan luar angkasa peluncuran pesawat Soyuz I yang diterbangkan oleh suaminya. Istrinya baru tahu suaminya tidak berada di bumi setelah Komarov sudah mengorbit di luar angkasa yang berarti ia tidak sempat mengucapkan salam perpisahan kepada suaminya.
Terlepas dari bahayanya misi perjalanan luar angkasa, ambisi kedua negara, Soviet maupun AS tetaplah besar untuk melanjutkan program eksplorasi ruang angkasa tersebut. Dua tahun setelah peristiwa itu, AS mengklaim jika mereka berhasil mendaratkan manusia di bulan.
Jasad Komarov yang sudah hancur. | Wikimedia Commons
***
Referensi: