Kopenhagen, Roda Penggerak Sejarah Denmark

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
9 Februari 2019 20:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembangunan Kopenhagen dilakukan oleh Uskup Besar Absalon ketika membebaskan Denmark dari kekuasaan perompak Wendish. Sang uskup membangun kastil benteng di sebuah teluk kecil sebagai basis pertahanan pasukannya pada 1167, yang dilengkapi dengan parit dan tembok yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Kastil benteng itu kemudian berkembang pesat menjadi sebuah kota yang dihuni oleh para pengungsi dari daerah-daerah di Denmark yang hancur akibat serangan para perompak.
Seiring berjalannya waktu, Kopenhagen menjadi salah satu kota besar di Denmark yang terus berkembang, sejak negara itu berhasil memerdekakan diri pada 1445. Memasuki abad ke-15, di bawah pemerintahan Raja Christian IV, bangunan-bangunan megah mulai dibangun di Kopenhagen, termasuk istana, bangunan publik, dan Universitas Kopenhagen. Kerusakan berat pernah terjadi di Kopenhagen, yaitu saat Reformasi Protestan, perang melawan Swedia pada abad ke-17, dan serangan Inggris di awal tahun 1800-an. Berbagai kejadian tersebut telah membuat kota itu hancur, dan hanya dalam rentang waktu 100 tahun mereka harus membangun kembali bangunan-bangunan di sana seperti sedia kala, sebelum berhadapan dengan Perang Dunia I dan II. Namun ajaibnya, tidak seperti kota-kota besar lain di Eropa, Kopenhagen tidak mengalami kerusakan yang berarti selama Perang Dunia II. Hal itu terjadi karena Denmark menyerah hampir tanpa perlawanan, dan diketahui saat itu mereka sedang membangun pemerintahan yang stabil. Kopenhagen dikenal sebagai salah satu kota industri penting di Eropa, terutama untuk industri perkapalan, mesin, pengalengan, dan minuman. Di kota itulah, Emil Christian Hansen meracik biar khas Denmark yang sangat terkenal di dunia, yang berasal dari ragi lager murni. Dikenal sebagai “Paris di Skandinavia”, Kopenhagen membuat takjub semua orang yang datang ke sana dengan struktur kota, istana-istana, lorong-lorong kota, dan gedung berarsitektur abad Pertengahan yang begitu menakjubkan. Di kota itu terdapat sebuah bangunan, digunakan sebagai gedung bursa saham, yang merupakan salah satu gedung modern tertua di dunia dan dihiasi spiral ekor naga khas bangsa Skandinavia. Di sana juga terdapat sebuah museum khusus keluarga kerajaan, yang dahulu pernah digunakan sebagai Istana Prinsens, dan Istana Rosenborg. Hingga kini bangunan itu masih digunakan sebagai dokumentasi jejak sejarah penting negara Denmark dan kota itu. Sumber : Beckner, Chrisanne. tt. 100 Kota Besar Bersejarah di Dunia. Tanggerang : Intimedia & Ladang Pusataka. Foto : commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT