Kraton Kanoman Cirebon, Warisan Kerajaan Islam di Utara Pulau Jawa

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
19 Januari 2021 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kraton Kanoman Cirebon. Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Kraton Kanoman Cirebon. Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Cirebon dahulu merupakan daerah dengan kerajaan bercorak Islam di pantau utara Jawa Barat. Kerajaan Cirebon berdiri pada abad ke-15 dan 16 Masehi. Kerajaan Cirebon dahulu merupakan daerah pelabuhan penting yang menghubungkan jalur perdagangan antar pulau. Karena daerah kerajaan Cirebon ini berada di pantura yang menjadi perbatasan provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah sekarang, membuat daerah Cirebon dapat ditemui dua ragam kebudayaan, yaitu budaya Jawa dan Sunda.
ADVERTISEMENT
Pada perkembangannya kerajaan Cirebon ini terpecah menjadi tiga institusi pemerintahan berbentuk kesultanan, salah satunya kraton Kanoman. Keraton Kanoman didirikan oleh Sultan Kanoman I (Sultan Badridin) turunan ke VII dari Sunan Gunung Jati (Syarief Hidayatullah) pada tahun 510 tahun Saka atau tahun 1588 Masehi.
Titimangsa kraton Kanoman ini mengacu pada gambar surya sangkala yang terdapat pada pintu Pendopo Jinem. Surya sangkala itu berupa “matahari” yang berarti 1, “wayang Dharma Kusuma” yang berarti 5, “bumi” yang berarti 1 dan “bintang kemangmang” yang berarti 0. Jadi, candra sangkala itu menunjukan angka tahun 1510 Šaka atau 1588 M. Sementara sumber lain menyebutkan bahwa angka pembangunan Keraton Kanoman adalah bersamaan dengan pelantikan Pangeran Mohamad Badridin menjadi Sultan Kanoman dan bergelar Sultan Anom I, yang terjadi pada tahun 1678-1679 M.
Sumber: Wikimedia Commons
Keraton Kanoman berada di Jalan Winaon, Kampung Kanoman, Kelurahan Lemah Wungkuk, Kecamatan Lemah Wungkuk, Kota Cirebon. Di sebelah utara keraton terdapat pasar tradisional, sedangkan di sebelah selatan dan timur merupakan pemukiman penduduk. Di sebelah barat keraton terdapat sekolah Taman Siswa.
ADVERTISEMENT
Salah satu bangunan penting yang terdapat dalam komplek Keraton Kanoman adalah Witana. Witana berasal dari kata “awit ana” yang berarti bangunan tempat tinggal pertama yang didirikan ketika membentuk Dukuh Caruban. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Cirebon adalah salah satu kota tua di Pulau Jawa.
Menurut Babad Cerbon yang diterjemahkan oleh Pangeran Sulaeman Suleendraningrat (1984), Cirebon bermula dari pendukuhan kecil. Pendukuhan ini telah terbentuk sejak abad ke 15 M, sekitar 1 sura 1367 Hijriah atau 1445 M dirintis oleh Ki Gede Alang-alang dan kawan-kawan. Dukuh Cirebon ini dilengkapi pula dengan Keraton Pakungwati dan Tajug Pejlagrahan yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana (penerus/pengganti Ki Gede Alang-alang) pada tahun 1452 M.
Sumber: Wikimedia Commons
Pada masa itu dukuh ini telah berkembang dengan penduduk dan mata pencaharian yang beragam. Oleh karena itu, dukuh ini juga pernah disebut caruban yang berarti campuran. Kemudian hari disebut Cerbon dan atau Cirebon.
ADVERTISEMENT
Sumber: jabarprov.go.id, cirebonkota.go.id
disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=217&lang=id
cirebonkota.go.id/profil/sejarah/sejarah-keraton/