Kunoichi, Ninja Wanita yang Mematikan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
23 Maret 2021 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kunoichi | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Kunoichi | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Istilah ninja membentuk citra pria berseragam hitam tersimpan di ingatan kita. Dalam catatan Jepang kuno, para ninja ini dikenal dengan istilah shinobi.
ADVERTISEMENT
Para anggota dari klan shinobi di Jepang merupakan praktisi ninjutsu, yang mengajarkan strategi dan taktik spionase, infiltrasi, sabotase, pembunuhan hingga bahkan perang gerilya.
Uniknya, anggotanya tidak hanya para pria, shinobi ini juga memiliki prajurit perempuan yang disebut Kunoichi.
Kunoichi adalah sebutan untuk ninja wanita di Jepang. Penyebutan tersebut diperkirakan kuat sudah ada sejak zaman Takeda Shingen (3 November 1521-12 April 1573).
Keberadaan kunoichi memang sangatlah tertutup dan lebih rahasia ketimbang rahasia ninja pria itu sendiri. Mengingat budaya Jepang sejak lama memang kurang mencatat keberadaan wanita, karena pada umumnya yang menjadi fokus sejarah adalah pria Jepang sebagai pelaku kehidupan dan sejarah yang mereka anggap penting.
Bansenshukai, buku pada abad ke-17 mengungkap keberadaan mereka. Bansenshukai sendiri mengungkapkan fungsi utama seorang kunoichi adalah untuk menyusup ke rumah tangga target mereka dengan membentuk hubungan intim dan merebut kepercayaan sang target.
Ilustrasi kunoichi yang tengah menyamar. | Wikimedia Commons
Berjalan bebas di wilayah musuh dan dapat bersembunyi di depan mata, kunoichi bisa mendapatkan informasi apapun. Meskipun kunoichi juga dapat membunuh, jika diperintahkan.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan pria, keadaan sosial wanita saat itu menjadi keuntungan sendiri bagi kunoichi yang membuat mereka tidak mudah dicurigai. Para kunoichi menggunakan tipuan feminin untuk mencapai tujuan mereka.
Bahkan, mereka rela dengan menjadi selir dan gundik untuk jangka waktu yang lama. Sasaran mereka biasanya adalah anggota kelas samurai yang kuat dan berpengaruh.
Pada awalnya, mereka bekerja keras untuk mengintegrasikan diri dengan baik sehingga mendapat kepercayaan dari targetnya dan dapat masuk ke dalam rumah tangga mereka. Serta tentunya untuk mendapatkan kepercayaan dari banyak penduduk rumah tangga secara perlahan.
Kunoichi | Wikimedia Commons
Ketika tiba saat untuk membunuh target, mereka bahkan tidak perlu menunggu ninja pria. Keterampilan tempur mereka sama bagusnya, bahkan dikenal lebih kreatif dan juga brutal.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tentu saja memunculkan banyak kesimpulan bahwa kunoichi merupakan ancaman yang lebih serius daripada ninja pria lainnya karena sulit untuk mengetahui apakah seorang pembantu, pendeta wanita atau pelacur hanyalah peran.
Keindahan dan seksualitas meupakan senjata utama kunoichi, selain mereka juga mempunyai senjata sungguhan khas mereka sendiri. Senjata tersebut seringkali samar dan tidak menarik perhatian, seperti penjepit rambut, kipas lipat dengan pisau tersembunyi, hingga racun.
Neko-te, senjata ikonik kunoichi. | Wikimedia Commons
Namun, mungkin senjata paling ikonik mereka adalah neko-te, sarung tangan bercakar pisau. Dengan cakar yang seperti harimau menjulur dengan panjang antara 3 hingga 8 cm, cukup tajam untuk merobek daging manusia.
Beberapa kunoichi bahkan melumuri senjata tersebut dengan racun untuk mempercepat kematian atau memperburuk rasa sakit target.
ADVERTISEMENT
***
Referensi: