Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Lukisan Binatang Prasejarah Tertua di Sulawesi
22 Januari 2021 23:08 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Lukisan prasejarah. Sumber: Wikimedia Commons](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1611318521/1024px-Hand_print_paintings_in_Pettakere_Cave_2C_Maros_pmb46s.jpg)
ADVERTISEMENT
Penggambaran realistis dari seniman prasejarah tentang hewan buruan seperti babi hutan merupakan contoh lukisan tertua yang menggambarkan dunia binatang. Dari berbagai tempat di serata dunia telah ditemukan lukisan karya manusia prasejarah, termasuk di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Empat tahun lalu, para ilmuwan menemukan babi berwarna keunguan yang menghiasi dinding gua yang tersembunyi di lembah dataran tinggi pulau Sulawesi, Indonesia. Mereka sekarang memperkirakan bahwa lukisan itu dibuat pada 45.500 tahun yang lalu.
Jika perkiraan waktu itu tersebut benar, temuan di gua Leang Tedongnge bisa jadi merupakan contoh seni figuratif prasejarah paling awal yang diketahui. Lukisan itu tercipta saat pelukis mengilustrasikan objek dari dunia nyata, bukan sekadar pola desain abstrak.
Gua-gua karst batu kapur Sulawesi terkenal dengan banyaknya seni prasejarah. Ratusan gua sebagai tempat berlindung di masa prasejarah di wilayah tersebut telah ditemukan gambar dari stensil cetakan tangan manusia hingga gambar hewan, yang memberikan gambaran sekilas tentang dunia prasejarah umat manusia.
Hewan adalah subjek populer bagi manusia zaman Pleistosen. Mereka menggunakan sapuan kuas dan jari-jari mereka untuk menggambarkannya dalam corak merah dan ungu. Babi Sulawesi (Sus celebensis), yang dikenali dari moncongnya yang khas, muncul di lebih dari 80 persen representasi seni lukis hewan prasejarah yang dikenal di Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Adam Brumm, seorang arkeolog dari Universitas Griffith, Queensland Australia menyatakan bahwa babi dalam lukisan itu adalah jenis babi endemik Sulawesi dan masih ditemukan di pulau itu. Brumm menambahkan bahwa penggalian arkeologi menunjukkan bahwa Sus celebensis adalah spesies hewan yang paling sering diburu di daerah tersebut selama puluhan ribu tahun.
Sumber: smithsonianmag.com