Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Marc Chagall dan Lukisan Kaca Berwarna
18 Januari 2019 11:30 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Marc Chagall dilahirkan pada 7 Juli 1887 di Vitebsk, Rusia. Bakat melukis Chagall telah terlihat sejak usianya masih sangat belia. Ia bahkan banyak meniru ilustrasi dari majalah-majalah yang dibaca oleh orangtuanya, dengan hasil yang sangat baik.
Ketika remaja, hasil karya Chagall semakin terlihat mendekati seorang pelukis profesional. Ia pun kemudian memantapkan dirinya untuk menjadikan melukis sebagai karirnya di masa depan.
Namun ternyata hal itu tidak mendapat persejutuan dari orang tuanya. Walau ayahnya tidak secara terang-terangan melarang Chagall untuk melukis tetapi dukungan terhadapnya hampir tidak ada.
Ayahnya lalu memperkenalkan Chagall pada seorang fotografer profesional, dan meminta sang fografer untuk menerima Chagall sebagai muridnya. Ayahnya berpikir bahwa hidup anak sulungnya itu akan lebih baik jika menjadi seorang fotografer dibandingkan seniman lukis.
Ketika berusia 20 tahun, Chagall berhasil meyakinkan ayahnya untuk memberinya kesempatan memperdalam ilmu seninya di Imperial School for the Protection of the Arts di St. Petersburg, Rusia. Chagall pun akhirnya mendapat persetujuan untuk mencobanya.
Di sana, Chagall bekerja sebagai pelukis serabutan, agar dapat bertahan hidup jauh dari keluarganya. Pada awal karirnya, Chagall berhasil menyelesaikan sebuah lukisan berjudul “The Dead Man”, yang menggambarkan suasana pemakaman di kota kelahirannya, Vitebsk, dan seorang pemain biola yang bermain di atap sebuah rumah.
Tema lukisan Chagall itu cukup unik, dan banyak disukai oleh para penikmat seni. Lukisannya itu pun kemudian menjadi sumber inspirasi bagi pertunjukan musik Broadway yang sangat terkenal, “Fiddler on the Roof”.
Pada 1910, ketika Chagall menampilkan hasil karyanya, seorang pengacara di St. Petersburg, Maxim Vinaver, melihatnya dan bersedia membiayai Chagall untuk pergi ke Paris guna memperdalam kemampuan melukisnya.
Di Paris, Chagall mengembangkan gaya melukis yang menggabungkan kenangan masa kecilnya tentang desa kecil di Rusia, dengan unsur-unsur yang berbau fantasi. Dua karya yang memperlihatkan gaya barunya itu adalah “I and the Village” (1911), dan ”The Soldiers Drink” (1913).
Saat Chagall kembali ke Rusia pada 1916, ia ditunjuk menjadi komisaris kebudayaan di kota Vitebsk, dan diberikan tugas mendirikan sebuah sekolah, serta museum seni pertama di kota kelahirannya itu.
Pada 1931 dan 1952, Chagall berkunjung ke Israel, di mana pada kunjungannya yang kedua ia mulai menggunakan media seni lain, yaitu kaca berwarna, untuk menyalurkan bakat besarnya. Chagall merancang 12 jendela kaca berwarna untuk sebuah sinagog di Universitas Hebrew, dekat Jerusalem.
Karya-karya Chagall lain yang menggunakan media kaca berwarna adalah mosaik gedung First National Bank di Chicago, dekorasi langit-langit untuk Paris Opera, dan jendela kaca berwarna untuk PBB di New York.
Sumber : Krystal, Barbara. 2010. 100 Seniman yang Membentuk Sejarah Dunia. Bandung : Sinergi
Foto : commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT