Konten dari Pengguna

Mary Baker Eddy dan Filsafat Penyembuhan Spiritual

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
7 Januari 2019 18:05 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai pendiri dari Church of Christ Scientist, Mary Baker Eddy mengembangkan suatu filsafat keagamaan yang tergolong unik. Bahkan, bagi beberapa kalangan, ilmu kekristenan yang dibangun oleh Eddy telah beada di luar jalur utama kepercayaan Kristen tradisional.
ADVERTISEMENT
Dilahirkan di dekat Concord, New Hampshire, Eddy terlahir dengan kondisi fisik yang cukup lemah. Bahkah, karena ia lebih mudah sakit, keluarganya sampai harus memanggil guru pribadi ke rumahnya. Keadaan itu terus berlangsung hingga ia membangun keluarganya sendiri pada 1843.
Minat Eddy terhadap agama muncul pertama kali ketika usianya 12 tahun. Saat itu, Eddy yang tengah berbaring di ranjang karena terserang demam hebat, mendengar suara ibunya yang mendoakan kesembuhannya. Sehari berselang, Eddy sudah dapat kembali beraktivitas dan dinyatakan sembuh dari demamnya.
Pada 1862, Eddy mulai mencari tahu tentang proses penyembuhan diri melalui cara-cara spiritual. Ia kemudian berkonsultasi dengan Phineas Parkhurst Quimby, seorang ahli pengobatan spiritual.
Dalam prosesnya itu, Eddy merasakan adanya ketenangan di dalam dirinya, yang menurutnya tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Eddy lalu mengadopsi cara pandang Quimby, yang mengungkapkan bahwa suatu penyakit dapat disembuhkan melalui konsentrasi spiritual.
ADVERTISEMENT
Penemuan Eddy tentang ilmu kekristenan terjadi dalam sebuah kecelakaan, yang mengakibatkan dirinya terluka sangat parah. Ketika proses penyembuhan, Eddy membaca sebuah ayat di dalam Alkitab. Ajaibnya, ia mengalami kesembuhan langsung dan tubuhnya perlahan membaik.
Sejak saat itu, Eddy menganggap Alkitab sebagai sumber tertulis yang dapat membantu memahami sifat kesembuhannya. Ia kemudian membuat sebuah buku teks yang menjadi kitab bagi ajaran barunya tersebut, berjudul Science and Health with a Key to the Scriptures.
Cara berpikir Eddy mengenai Agama Kristen telah menarik banyak minat masyarakat, termasuk para perempuan yang tidak merasakan banyak khasiat dari ilmu kedokteran untuk penyakit yang dideritanya.
Setelah mendirikan Perkumpulan Ilmu Kedokteran pada 1875, Eddy menjadi pengajar utama bagi filsafatnya. Ia terus mengawasi pertumbuhan ilmu kekristenan yang semakin pesat di Amerika.
ADVERTISEMENT
Pada 1881, ia membuka Massachusetts Metaphysical College untuk melatih para penyembuh mental berdasarkan filsafat hasil didikannya. Eddy terlihat sangat bersungguh-sungguh dalam mendirikan ilmu kekristenan. Ia juga berkeinginan membantu permasalahan kesehatan dengan memberikan penyembuhan secara mental.
Pada 1892, Eddy meresmikan First Church of Christ, Scientist di Boston, Massachusetts. Pada 1908, surat kabar Christian Science Monitor diterbitkan untuk pertama kali, berisi gagasan-gagasan Eddy tentang ilmu kekristenan dan berbagai permasalahan kesehatan yang disembuhkan secara spiritual.
Mary Baker Eddy meninggal dunia di rumahnya di Boston tahun 1910, pada usia 89 tahun.
---
Sumber : Rolka, Gail Meyer. 2005. 100 Wanita yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
Foto : christiansciencemanhattanbeach.com