Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Max Planck dan Pandangannya Melawan Teori Fisika Kuno
25 Februari 2019 18:14 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Max Planck Foto: Deutsches Historisches Museum](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1551093489/mp2wbf64b7hyzn0hlwlw.jpg)
ADVERTISEMENT
Fisikawan kenamaan Jerman, Max Planck, berhasil mengejutkan dunia pada permulaan abad ke-20, setelah mengeluarkan pernyataan bahwa energi radian –energi yang berasal dari gelombang sinar– tidak dipancarkan secara terus menerus, melainkan dipancarkan dalam potongan-potongan kecil yang disebut quanta.
ADVERTISEMENT
Hipotesis Max Planck itu sangat bertentangan dengan teori klasik yang selama ini dipercaya oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Hingga akhirnya perbedaan mengenai sinar dan elektromagnet menjadi titik awal bagi teori kuantum yang merevolusi dunia fisika dan memberikan pemahaman lebih jauh mengenai radiasi.
Max Planck dilahirkan di Kiel, Jerman, pada 1858. Sejak kecil Planck telah dikenal sebagai anak yang sangat jenius. Planck belajar di Universitas Berlin dan Munich, dan menerima gelar doktoralnya dalam bidang fisika di Universitas Munich ketika usianya baru menginjak 21 tahun dengan predikat summa cumlaude.
Pada 1889, Max Planck menjadi profesor di Universitas Berlin. Di sana ia aktif melakukan penelitian dan percobaan hingga akhirnya pensius pada 1928.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan fisika, termasuk Planck, tertarik pada penelitian mengenai radiasi benda hitam, yaitu radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh benda yang tidak memantulkan sinar apapun, tetapi menyerap sempurna sinar yang jatuh di atasnya, saat dipanaskan.
Planck kemudian melakukan serangkaian percobaan untuk memecahkan masalah perhitungan yang selama ini menjadi kendala para ahli fisika eksperimental untuk merumuskan hasil penelitiannya.
Pencapaian pertamanya adalah penemuan rumus aljabar yang cukup rumit untuk menggambarkan radiasi benda hitam. Ia pun akhirnya berhasil membuat sebuah teori baru, yaitu quantum.
Menurut Planck, energi radiasi hanya dipancarkan dalam jumlah perkalian unit dasar yang disebutnya sebagai quantum. Teorinya itu sangat bertentangan dengan konsep fisika ketika itu dan menjadi perdebatan para ahli. Namun dengan menggunakan hipotesis itu, Planck dapat menemukan konsep yang tepat untuk membuat rumusan radiasi benda hitam.
ADVERTISEMENT
Awalanya semua ahli fisika menganggap teori Planck sebagai sebuah kekonyolan yang dibuat oleh seorang ilmuwan amatir. Namun beberapa tahun setelahnya, konsep Max Planck terhadap quantum dapat diaplikasikan pada berbagai fenomena fisika selain radiasi benda hitam.
Seperti dilakukan Einstein pada 1905 yang menggunakan konsep Max Planck untuk menjelaskan efek fotoelektrik, dan Niels Bohr pada 1913 yang menggunakannya untuk menjelaskan struktur atom.
Max Planck dianggap sebagai bapak mekanika kuantum, walau memerankan peran yang kecil dalam perkembangan lebih lanjut dari teorinya itu. Terobosan yang dilakukannya sangat penting karena berhasil meluruskan pandangan para ahli fisika untuk menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi, serta membantu mereka menelurkan banyak teori yang mampu dibuktikan.
Sumber : Hart, Michael H. 2016. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia. Jakarta : Change.
ADVERTISEMENT