Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Minaret of Jam, Menara Batu Kuno Terpencil di Wilayah Afganistan
14 Februari 2018 20:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Minaret of Jam adalah sebuah menara batu setinggi 65 meter yang terletak di Provinsi Ghor, sebelah barat Afganistan, dekat aliran sungai Hari. Minaret of Jam berada di sebuah lembah yang dikelilingi rangkaian pegunungan.
ADVERTISEMENT
Menara ini dibangun pada 1190 M, membentuk susunan batu bata yang dibuat menumpuk dengan ukiran yang berbeda di setiap bagiannya. Minaret of Jam dihiasi dengan motif-motif kaligrafi kuno Kufic dan Naskhi, pola-pola geometris, dan beberapa potongan ayat Al-Qur’an, Surat Maryam yang diukir menggunakan batu terakota yang dibakar. Kaligrafi Kufic yang ada di menara dipoles menggunakan lapisan berwarna biru kehijauan, dengan diberi ukiran “Raja dari segala Raja” serta angka tahun pembuatannya.
Minaret of Jam merupakan bangunan misterius karena letaknya yang terpencil di pedalaman Afganistan. Minaret of Jam sendiri berbentuk lingkaran, dengan bagian dasarnya berbentuk oktagonal. Perjalanan untuk mencapai lokasi menara ini bisa sampai tiga jam menggunakan mobil dari Kabul, melewati jalanan yang cukup sulit. Bahkan selama sembilan bulan setiap tahunnya, jalan menuju Minaret of Jam tidak dapat dilalui karena terhalang oleh sungai di sekitar menara yang meluap, atau tertutup salju di musim dingin.
ADVERTISEMENT
Minaret of Jam diperkirkan terletak di situs yang dahulunya merupakan ibukota dari wilayah kekuasaan dinasti Ghurid. Di abad ke-12 dan abad ke-13, dinasti Ghurid menguasai beberapa wilayah Timur Tengah, yaitu Afganistan, Iran, Utara India, dan sebagian Pakistan. Pembangunan Minaret of Jam merupakan peringatan akan kemenangan Ghiyas ud-Din, seorang sultan Ghurid, setelah mengalahkan Ghaznevids pada 1192 di Delhi. Menara ini dahulunya bagian dari Masjid Jumat Firuzkuh, yang dijelaskan dalam tulisan Juzjani, seorang pujangga Ghurid.
Dalam tulisannya disebutkan bahwa masjid tersebut runtuh terbawa oleh banjir besar yang datang secara tiba-tiba, sesaat sebelum penyerangan besar tentara Mongol. Penggalian yang dilakukan disekitar menara menunjukkan bukti pernah adanya sebuah bangunan dengan halaman luas. Selain itu juga ditemukan sedimentasi sungai di atas bebatuan yang membentuk paving di sekitar Minaret of Jam.
ADVERTISEMENT
Konstruksi dalam Minaret of Jam terdiri dari dua buah tangga melingkar yang mengarah ke sebuah serambil di tengah-tengah menara. Di tempat ini, kedua anak tangga melingkar tersebut bertemu, dan dari tengah menara dilanjutkan dengan dua anak tangga lain menuju puncak menara. Di akhir anak tangga ini terdapat sebuah jendela terbuka yang mengarah ke hamparan pegunungan dan wilayah alam disekitarnya.
Sumber: Riyanto. 2013. Warisan Dunia: Mengenal Sejarah Dunia. Platinum.