Konten dari Pengguna

Mengenal Wayang Dewi Kunti (Bagian II)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
7 April 2017 18:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tak sabar mengetahui kekuatannya, Dewi Kunti memanggil Dewa Surya alias Dewa Matahari.
ADVERTISEMENT
Saat Dewa Matahari datang dan menanyakan permintaan Dewi Kunti, langit pun menjadi gelap. Tanpa sebuah permintaan khusus, Dewi Kunti meminta Dewa Matahari kembali. Melihat kemurahan hatinya, Dewa Matahari menganugerahkan anak suci dengan jaminan seusai melahirkan Dewi Kunti akan tetap perawan suci tanpa cemohaan orang.
Anak laki – laki tersebut lahir dengan seperangkat alat perang suci dan hiasan telinga indah sekaligus tampan yang rupawan. Meski demikian, Dewi Kunti tetap malu dan membuang anaknya ke dalam kotak yang kemudian dihanyutkan ke Sungai Aswa.
Ketika Dewi Kunti dewasa dan siap menikah, sayembara pencarian suami Dewi Kunti digelar. Dan Pangeran Pandu keluar sebagai pemenang karena keperkasaan dan kebijaksanaannya di Hastinapura. Saat kembali ke Keraton Hastinapura bersama keluarga barunya, Pangeran Pandu rupanyaa menikah lagi dengan Madri meski tak memiliki anak.
ADVERTISEMENT
Dewi Kunti pun mengeluarkan mantra saktinya. Yudistira, Bima, dan Arjuna menjadi anak yang pintaan Dewi Kunti terhadap dewa – dewa. Tak berhenti sampai di sana. Dewi Kunti pun memanggil Madri dan memberi tahu mantra tersebut, tanpa panjang waktu Madri memanggil Dewi Aswin dan menerima putera kembar bernama Nakula dan Sadewa
Sumber foto : http://assets.kompasiana.com