Mengenal Marvin Gaye, Sosok Penyanyi yang Ditembak Ayahnya

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
2 April 2020 9:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Penembakan. Dok: Pixabay/kerttu
Marvin Gaye merupakan sosok pencipta lagu dan sekaligus penyanyi yang memiliki suara lembut. Suaranya pun diibaratkan terdengar seolah sebagai suara malaikat. Ia juga dikenal sebagai “Prince of Soul”. Ia memiliki nama lengkap Marvin Pentz Gay, Jr. Lahir pada 2 April 1939 di Wasington D.C., Marvin Gaye di sepanjang masa kecilnya sering menemukan kedamaian dalam musik. Ia mampu memainkan piano dan drum pada usia muda. Pengalaman menyanyinya pun ia dapatkan di gereja. Setelah lulus dari SMA, Marvin Gaye mendaftar di Angkatan Udara A.S. Setelah pengabdiannya selesai, ia kembali ke Washington.
Marvin Gaye 1968. Dok: Wikimedia/Tamla Records
Selanjutnya, ia juga mengembangkan diri pada R&B dan doo-wop. Ia masuk ke dalam dunia doo-wop. Ia juga menjadi bagian dari “Rainbows” di bawah naungan Bo Diddley. The Rainbows akhirnya melakukan rekaman “Hey Little School Girl"/"Wyatt Earp". Tak lama kemudian, Harvey Fuqua, mengubah nama grup tersebut menjadi grup vocal “The New Moonglows”.
Marvin Gaye 1966. Dok: Wikimedia/photo by-J. Edward Bailey
Marvin Gaye yang berkembang menjadi besar pernah kabur dan mengasingkan diri di Inggris dan Belgia. Apa yang ia lakukan itu karena kecanduannya terhadap kokain memperburuk perjuangan psikologisnya. Masa pengasingan yang ia lakukan tersebut ternyata menghasilkan karya yang membuatnya kembali bangkit dan bertarung dalam Gramy Award.
ADVERTISEMENT
Karya tersebut adalah sebuah lagu yang berjudul “Sexsual Healing”. Lagu tersebut akhirnya menjadi single utama dari albumnya yang terakhir, Midnight Love pada tahun 1982. Bahkan ia menyabet dua Grammy Awards pertamanya dan American Music Award.
Setelah melakukan tur terakhirnya, ia kembali ke Los Angeles ke rumah orang tuanya. Akan tetapi ia justru berkonflik dengan sang ayah. Perkelahian dan pertengkaran hebat yang akhirnya membuat sang ayah menembak serta membunuh putranya sendiri. Kejadian itu berlangsung pada tanggal 1 April 1984. Penembakan tersebut menurut ayahnya merupakan tindakan membela diri setelah adanya perselisihan secara fisik. Akan tetapi ayahnya tetap diproses sebagai kasus pembunuhan tak disengaja.
Pada akhir kariernya, Marvin Gayes mengaku bahwa apa yang ia ciptakan terhadap music bukan lagi suatu kesenangan, akan tetapi ia berpendapat bahwa apa yang ia lakukan adalah untuk memberi ‘makan’ kepada orang yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Itulah sedikit pengenalan tentang Marvin Gaye, yang pada akhir hidupnya meninggal dunia sebab penembakan yang dilakukan oleh Ayahnya.
Sumber:
Marvin Gaye. Dok: WIkimedia/Tamla