Konten dari Pengguna

Mengenal Marx Lewat Frans Magnis Suseno

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
3 Agustus 2017 11:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang intelektual Indonesia, Prof. Franz Magnis-Suseno, secara singkat menguraikan pemikiran Marx yang dianggap rumit tersebut dalam salah satu karyanya.
ADVERTISEMENT
Heinrich Karl Marx (1818-1883), seorang pemikir Jerman yang dianggap sebagai Bapak Komunisme Modern. Hasil pemikirannya di abad ke-19 mampu memengaruhi hampir seluruh ideologi perjuangan bangsa-bangsa di dunia yang mengalami kondisi keterjajahan.
Ideologi komunisme dianggap subversif karena berusaha meruntuhkan struktur kelas suatu masyarakat menuju apa yang dikatakan Marx ‘masyarakat tanpa kelas’, ‘masyarakat pasca-industri’. Untuk menyelami suatu pemikiran, dalam hal ini pemikiran Marx, ada beberapa referensi buku yang patut kita baca dalam upaya memahami Marx, sebagai sebuah pengantar yang membahas karya utama .
Seorang intelektual Indonesia, Prof. Franz Magnis-Suseno, secara singkat menguraikan pemikiran Marx yang dianggap rumit tersebut dalam salah satu karyanya.
Dalam “Pemikiran Karl Marx; Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme”, Magnis-Suseno coba menjernihkan pemahaman kita yang seringkali campur-aduk dan menciptakan kebingungan tentang ‘komunisme’ dan ‘Marxisme’. Keduanya tidak sama. Komunisme adalah nama gerakan kaum komunis secara politis yang bermula pada Revolusi Oktober 1917 di Rusia dibawah pimpinan Lenin (Magnis Suseno 1999: 5).
ADVERTISEMENT
Istilah ‘komunisme’ telah ada sebelum dimonopoli oleh Lenin. Yakni sebuah cita-cita utopis masyarakat yang mengharapkan akan hilangnya kepemilikan hak pribadi dan semuanya dimiliki bersama. Sedangkan ‘Marxisme’ adalah nama ajaran yang dinisbatkan kepada Karl Marx dan merupakan ideologi resmi kaum komunis (ibid.).
Selain itu, istilah yang seringkali didengungkan ketika berbicara tentang Karl Marx adalah ‘proletariat. Apa itu ? Magnis-Suseno menuliskan bahwa ‘proletariat dipahami sebagai kelas total karena tertindas total, yang bertentangan dengan struktur masyarakat yang ada tidak secara parsial, melainkan total, dan oleh karena itu, apabila ia berevolusi akan berevolusi secara total; artinya, akan membebaskan masyarakat dari kelas-kelas, akan membebaskan manusia sebagai manusia’ (Ibid, hal. 82-84).