Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Menilik Asal-usul Penggunaan Setrika di Dunia
4 Mei 2021 17:45 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kata Setrika berasal dari bahasa Belanda, “strijkijzer”, yang berarti menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang dipanaskan.
ADVERTISEMENT
Bangsa Yunani kuno sudah mengenal setrika sebagai alat untuk membuat lipatan-lipatan pada pakaian-pakaian yang digunakan sebagai bagian dari upacara atau ritual tertentu di lingkungan kerajaan. Seperti ritual keagamaan yang biasanya membutuhkan persiapan dengan menggunakan pakaian terbaik yeng terlihat mewah dan rapi. Selain bangsa Yunani, bangsa Romawi pun diketahui menggunakan alat seperti setrika yang diberi nama “prelum”.
Alat ini digunakan dengan teknik pressing untuk membentuk bagian-bagian pakaian agar terlihat lebih baik. Kemudian pada awal abad pertama, bangsa Tiongkok menggunakan setrika yang terbuat dari wajan besi yang diisi batu bara. Wajan kemudian didiamkan hingga panas, selanjutnya ditekankan ke pakaian yang akan digunakan.
Setrika kemudian berkembang di Eropa, jauh setelah penemuan setrika pertama kali di Dunia Barat, yaitu pada abad ke-17. Setrika itu terbuat dari besi tebal dengan permukaan rata yang dberi pegangan besi, dinamakan “sadiron”. Cara menggunakan sadiron adalah dengan memanakaskannya terlebih dahulu di depan perapian atau kompor. Kemudian sadiron dapat digunakan untuk meluruskan kerutan-kerutan di atas pakaian. Namun kelemahan setrika abad ke-17 ini adalah pegangan sadiron akan ikut memanas ketika sedang disimpan di depan perapian atau kompor, sehingga menyulitkan penggunaannya.
ADVERTISEMENT
Sekitar tahun 1870, seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts, berasal dari Lowa, menemukan setrika cetak (cast iron). Setrika yang ditemukannya ini adalah inovasi dari sadiron, yang ujungnya dibuat meruncing untuk memudahkan ketka sedang mendorong bagian-bagian pakaian yang terlipat. Kemudian beberapa tahun berikutnya, Mary Florence Potts menemukan penemuan baru untuk memaksimalkan penggunaan sadiron. Mary berhasil membuat sadiron dengan pegangan yang dapat dilepas, sehingga pegangan sadiron tidak ikut panas ketika sedang dipanaskan.
Di Eropa penemuan setrika yang diisi oleh batu panas, baru ditemukan pada abad ke-19. Penemuan tersebut jauh tertinggal dari kebudayaan Tiongkok yang sudah menemukannya pada awal abad pertama masehi. Penemuan setrika kemudian berkembang pada penemuan setrika listrik di Eropa pada abad ke-19. Tetapi penggunaan setrika listrik belum banyak dilakukan oleh masyarakat karena tidak semua rumah teraliri aliran listrik. Penggunaan setrika listrik baru dilakukan pada abad ke-20, dengan penemuan barunya yaitu setrika dengan pengaturan suhu.
ADVERTISEMENT
***
Referensi: