Konten dari Pengguna

Menteng, Daerah Elite di Jakarta yang Jadi Perhatian Sejak Jaman Belanda

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
18 November 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Taman Menteng. Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Taman Menteng. Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendengar nama kawasan Menteng, hal yang terlintas di kepala mungkin adalah sebuah daerah yang menjadi lokasi hunian orang-orang dengan strata ekonomi tinggi. Tidak salah, Menteng memang kawasan elite di mana banyak terdapat rumah mewah.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah Anda jika kawasan Menteng sudah dikenal sejak era kolonial Belanda? Ratusan tahun lalu, daerah Menteng sudah mendapat perhatian dari pemangku kekuasaan.
Menurut Windoro Adi dalam buku Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi, daerah Menteng dulunya dipenuhi dengan pohon buah menteng. Namun terkait penamaan nama Menteng, ada pula pendapat berbeda.
Sumber: jakarta.go.id
Pendapat tersebut menyebut nama Menteng berasal dari orang Bugis bernama Daeng Menteng. Semasa hidupnya, Daeng Menteng pernah punya jasa terhadap Pemerintah Hindia Belanda hingga diberi hadiah berupa tanah di kawasan Menteng saat ini.
Menteng kemudian mendapat sentuhan pembangunan pada tahun 1810 semasa Hindia Belanda dipimpin oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Sekitar seabad kemudian, Pemerintah Belanda membeli sebagian tanah Menteng untuk dijadikan perumahan pegawai Belanda.
ADVERTISEMENT
Desain pembangunan Menteng dibuat dua kali oleh arsitek bernama Adrian Jacobus Moojen dan F.J. Kubatz. Desain buatan Moojen dibuat pada tahun 1910, sedangkan desain Kubatz pada tahun 1918.
Dalam desainnya, Moojen menjadikan Menteng sebagai bagian dari pengembangan kawasan Gondangdia ke arah utara. Sebaliknya Kubatz merancang desain pengembangan kawasan ke arah selatan.
Sumber: jakarta.go.id
Karena sudah tersentuh pembangunan oleh Pemerintah Belanda sejak dulu, maka tak heran jika banyak bangunan tua bergaya Eropa di Menteng. Beberapa di antaranya adalah Museum Joang, Kantor Pos Cikini, serta Gereja Paulus.
Kini, Menteng ditetapkan sebagai wilayah dengan status kecamatan yang menjadi bagian dari wilayah Kotamadya Jakarta Pusat. Luas wilayahnya sendiri sebesar 653 hektare.
Kecamatan Menteng terbagi menjadi lima kelurahan. Kelima kelurahan tersebut yakni Menteng, Pegangsaan, Cikini, Gondangdia, dan Kebon Sirih.
ADVERTISEMENT
Sumber: Windoro Adi. 2010. Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi. Jakarta., jakarta.go.id