Mesa Verde, Jejak Arkeologis Suku Indian Pueblo di Amerika Utara

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
15 Januari 2019 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret salah satu sudut Taman Nasional Mesa Verde, bukti arkeologis Suku Indian Pueblo.  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Potret salah satu sudut Taman Nasional Mesa Verde, bukti arkeologis Suku Indian Pueblo. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Taman Nasional Mesa Verde menyimpan bukti-bukti keberadaan pemukiman asli suku Indian Pueblo sejak abad ke-6 dan abad ke-7 di wilayah barat daya Colorado. Ada sekitar 4.400 tempat yang tercatat sebagai bangunan asli masyarakat Indian, terbagi ke dalam beberapa wilayah yang dulunya diperkirakan berbentuk pedesaan.
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum suku Indian Pueblo menempati Mesa Verde, ribuan desa telah dibangun di Puncak Mesa sejak zaman pra-sejarah. Tercatat kawasan hunian permanen pertama di sana dibangun sekitar tahun 550 SM.
Taman Nasional Mesa Verde memiliki luas 211 kilometer persegi, dan menjadi mata rantai dari kehidupan masyarakat Amerika Utara sejak zaman pra-sejarah. Pemukiman di Mesa Verde terkenal karena posisinya berada di dalam gua-gua karang yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Sejumlah bangunan yang hingga saat ini masih berdiri kebanyakan dibangun antara abad ke-12 dan abad ke-13. Namun fondasi awal dari bangunan itu telah terbentuk sejak lama, sehingga mereka hanya membangun bagian-bagian tertentunya saja.
Penemuan situs Mesa Verde bermula dari penjelajahan bangsa Spanyol yang mencari rute dari Santa Fe menuju California pada 1760. Mereka diketahui sebagai orang Eropa pertama yang mencapai wilayah itu, dan menamainya sebagai Mesa Verde, yang berarti “meja hijau”.
Mesa Verde, Jejak Arkeologis Suku Indian Pueblo di Amerika Utara (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Pada 1873, rombongan pemburu binatang dan peneliti dari Amerika berkunjung ke tempat itu untuk melakukan penelitian wilayah di dasar Mesa Verde. Seorang fotografer, bernama William Henry Jackson menjadi orang pertama yang mengabadikan gambaran Mesa Verde, dan mempublikasikannya kepada dunia.
Kemudian, tepatnya pada 1876, seorang ahli geologi bersama William H. Holmes membuat laporan penelitian ilmiah mengenai keberadaan hunian di Mesa Verde. Laporan itu ditindaklanjuti oleh lembaga keungan federal Amerika, dan selanjutnya mereka memprsiapkan tim arekologi untuk melakukan penggalian di sana.
Sebelum ditetapkan sebagai daerah yang dilindungi, banyak warga disekitar kawasan itu yang mengambil benda-benda di Mesa Verde untuk dijual sebagai cinderamata di pasaran dengan harga yang sangat murah. Namun, hal itu berakhir setelah keluarga Wetherill, yang memiliki hubungan baik dengan suku Indian, mengambil alih dan menjaga benda-benda bersejarah di sana agar tidak disalahgunakan.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun kemudian, Mesa Verde menjadi kawasan pariwisata yang dilindungi oleh pemerintah. Seorang fotografer dan penulis, Frederick H. Chapin, banyak menghabiskan waktunya di Mesa Verde untuk mengabadikan kebesaran kawasan tersebut, dan mempublikasikannya. Hingga akhirnya seluruh dunia mengetahui keberadaan situs bersejarah itu, dan beramai-ramai mengunjunginya.
Sumber: Perwito Mulyono, dkk. 2009. World Heritage Nature & Culture Volume 9. Surakarta : Batara Publishing.