Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
MK-Ultra, Proyek Rahasia CIA Paling Kejam yang Kontroversial
27 Februari 2021 20:57 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada 13 April 1953, Allen Dulles, Direktur Central Intelligence Agency (CIA), mengeluarkan otorisasi proyek rahasia bernama MK-Ultra. Proyek tersebut merupakan salah satu program paling kontroversial milik badan intelijen pusat Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sekitar satu dekade sebelum psikolog Timothy Leary, seorang psikolog dan penulis Amerika yang terkenal karena dukungannya yang kuat terhadap obat-obatan psikedelik, menganjurkan pemakaian lysergic acid diethylamide (LSD) sebagai obat terapi psikedelik, para ilmuwan di Technical Services Staff, CIA meluncurkan proyek rahasia untuk mempelajari efek pengendali pikiran dari LSD dan psikedelik lainnya. Proyek tersebut dinamai MK-Ultra.
Para ilmuwan tersebut secara tidak sadar telah menjadikan warga negara AS dan Kanada sebagai objek percobaan. Allen Dulles, seorang pimpinan CIA, kala itu ingin menutup brainwashing gap, terkait adanya informasi para tawanan perang Amerika Serikat yang berada di Korea menjadi sasaran teknik pengendalian pikiran oleh pihak yang menangkap mereka.
Selain obat-obatan, proyek tersebut membawahi lebih dari seratus sub-proyek yang melibatkan implan radiologis, hipnosis, persuasi subliminal, terapi kejut listrik hingga isolasi.
ADVERTISEMENT
Proyek tersebut melibatkan lebih dari 30 universitas dan institusi yang terlibat dalam riset yang didanai CIA. Walaupun, tidak semua pihak mengetahui jika badan intelijen tersebut menyandang dana mereka yang dicuci lewat sejumlah shell organization.
Dengan iming-iming penelitian, LSD secara diam-diam diberikan kepada karyawan CIA, tentara AS, pasien gangguan jiwa, bahkan masyarakat umum.
Sejumlah agen yang berperan sebagai ‘konsultan’ proyek rahasia CIA yang bernama “Operation Midnight Climax” ini diketahui membayar sejumlah pekerja seks komersial untuk diam-diam memberikan obat tersebut kepada kliennya. Bahkan, ada dugaan sejumlah rumah bordir palsu didirikan.
Para agen tersebut kemudian mengawasi reaksi target lewat cermin dua arah. Mereka juga dilaporkan memasukkan obat ke minuman pelanggan bar dan restoran.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, CIA menyimpulkan jika sifat dan reaksi dari LSD terlalu tak terduga untuk sebuah riset penelitian. Namun, hal tersebut dinilai sudah terlambat bagi Frank Olson.
Frank Olson merupakan seorang peneliti di Angkatan Darat AS. Ia pun tak sadar bahwa dirinya menjadi target penelitian LSD.
Pimpinan proyek MK-Ultra, Sidney Gottlieb dan beberapa karyawan CIA menggelar rapat rahasia. Ketika itu, Olson dan empat ilmuwan lain menenggak segelas Cointreau yang telah dibubuhi LSD secara diam-diam. Baru 20 menit kemudian, mereka diberi tahu ada obat di dalam minuman mereka.
Ketika mengetahui hal tersebut, Olson langsung bereaksi. Ia meninggalkan lokasi rapat dalam kondisi gelisah. Pria itu bahkan mengancam mundur dari CIA.
CIA mengklaim, Olson mendadak menderita paranoia dan depresi ekstrem, dan mengirimnya ke psikiater di New York untuk melakukan konsultasi. Olson lantas meninggal secara tiba-tiba, ia diketahui jatuh dari kamar hotelnya yang berada di lantai 10.
ADVERTISEMENT
Seorang agen CIA yang mendampingi Olson di apartemen sang dokter melaporkan, Olson terbangun pada pukul 01.30 dini hari dan secara tiba-tiba menjatuhkan dirinya melalui jendela apartemennya.
Karena dinilai tidak adanya bukti kuat terkait penyebab kematian Olson, pihak keluarga mendiang Olson enggan menerima penjelasan yang membingungkan dari CIA bahwa Olson tiba-tiba mengalami depresi fatal.
20 tahun berselang, begitu berita tentang proyek rahasia CIA bocor ke publik, keluarga mendiang mendapatkan informasi dari penyelidakan Kongres bahwa Olson secara tidakksadar mengonsumsi halusinogen sebelum kematiannya.
CIA masih bersikeras jika penyebab Olson meninggal adalah bunuh diri. Namun, atas desakan Presiden Gerald Ford, kompensasi senilai 750.000 USD diberikan kepada pihak keluarga mendiang.
Pada tahun 1990-an, putra Olson meminta jasad sang ayah menjalani uji post-mortem. Dari tes forensik diketahui, bahwa korban meninggal karena trauma benda tumpul di kepala, yang mungkin dialaminya sebelum jatuh dari jendela apartemen.
Faktanya, Olson bukanlah satu-satunya korban dari MK-UTRA CIA. Pemain tenis profesional yang menjalani perawatan di New York Psychiatric Institute, mengalami depresi akibat perceraian dengan istrinya dan mengalami koma hingga akhirnya tewas. Sebelumnya, ia diberi obat turunan mescaline.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1973, Direktur CIA saat itu, Richard Helms memerintahkan dokumen-dokumen proyek MK-ULTRA untuk dihancurkan. Namun, proyek itu akhirnya bocor ke publik pada tahun 1975 lewat penyelidikan Church Committee dan Rockefeller Commission, komisi yang dibentuk untuk menginvestigasi operasi surveillance pemerintah pasca pengungkapan skandal penyadapan Watergate dan skandal lainnya.
Dengan serangkaian kisah tragis akibat dari proyek MK-ULTRA, proyek tersebut seharusnya sudah diakhiri. Namun, meskipun begitu, proyek serupa masih tetap dijalankan oleh pemerintah AS.
Pada tahun 1995, Presiden AS saat itu, Bill Clinton, meminta maaf atas eksperimen memahami efek paparan radiasi pada tubuh manusia yang dilakukan tanpa izin di sejumlah rumah sakit, universitas, dan pangkalan militer di seluruh negeri.
***
Referensi:
ADVERTISEMENT