news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Muhammad Ali Jinnah dan Perjuangan Mendirikan Negara Pakistan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
30 Juli 2018 21:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Informasi mengenai tempat dan tanggal lahir Muhammad Ali Jinnah masih menjadi perdebatan di kalangan para sejarawan di Pakistan, namun yang umum diterima oleh masyarakat ia lahir di Karachi, 25 Desember 1876. Muhammad Ali Jinnah disekolahkan di Madrasah Sind dan melanjutkannya di Sekolah Menengah Atas Misionaris Kristen di Karachi.
ADVERTISEMENT
Ketika berusia 17 tahun, Muhammad Ali Jinnah berangkat ke Inggris untuk menimba ilmu di Lincoln’s Inn, London, belajar bidang hukum. Pada 1896, ia kembali ke India untuk membuka praktek hukum di Bombay, dan menjadi satu-satunya pengacara Muslim yang membuka praktik di sana. Pada 1906, Muhammad Ali Jinnah mulai berkecimpung di dunia politik, bergabung dengan Kongres Nasional India.
Muhammad Ali Jinnah menjadi salah satu anggota kongres yang sangat terhormat, sehingga ia terpilih sebagai Dewan Legislatif India di Delhi. Ia lalu bergabung dengan Liga Muslim India pada 1913, dan tiga tahun setelahnya dipilih menjadi presiden lembaga itu. Selama tahun 1910-an merupakan puncak usaha Muhammad Ali Jinnah untuk membentuk konsep dasar yang sama antara kongres dan Liga Muslim.
ADVERTISEMENT
Pada 1920, Muhammad Ali Jinnah mundur dari Kongres karena merasa kecewa atas kekerasan yang terjadi sehubungan dengan kampanye non-kooperasi yang dipelopori oleh Mahatma Gandhi. Ali Jinnah merasa segala kegiatan yang dilakukan oleh Gandhi dan pengikutnya bertentangan dengan prinsip anti-kekerasan yang diperjuangkan oleh Mahatma Gandhi.
Ali Jinnah terus berusaha menjembatani persatuan antara umat Muslim dan Hindu agar tercipta kedamaian di India. Tetapi perbedaan di antara dua agama besar di India itu semakin tidak terbendung ketika Nehru menolak 14 butir usulan kompromi konstitusional. Meskipun demikian Ali Jinnah masih sempat hadir dalam Konferensi Meja Bundar dari tahun 1930-1932 di London.
Kecewa dengan semakin kerasnya sikap pemerintah, Muhammad Ali Jinnah memilih pindah ke London untuk membuka praktek hukumnya. Ia hanya kembali ke India pada Oktober 1935 ketika dirinya terpilih secara tetap sebagai Presiden Liga Muslim.
ADVERTISEMENT
Puncak perpecahan antara Muslim dan Hindu di India terjadi saat Liga Muslim kalah oleh Kongres dalam pemilu provinsi tahun 1937. Kongres, yang dipimpin oleh Gandhi dan Jawahlal Nerhu, memenangkan 7 dari 11 provinsi di India, dan mereka menolak membentuk pemerintahan koalisi dengan Liga Muslim, terutama di Provinsi Gabungan.
Pada 1940, Muhammad Ali Jinnah mulai mengajukan tuntutan atas suatu negara Muslim yang terpisah dari India. Tuntutannya muncul dalam Resolusi Lahore tahun 1940. Muhammad Ali Jinnah mengerahkan seluruh kemampuan hukumnya untuk melakukan negosiasi konstitusional yang kompleks dengan pihak Inggris dan Kongres di India.
Klaim Ali Jinnah sebagai juru biacara tunggal bagi Muslim India dalam Kongres Simla pada Juli 1945, semakin memperkuat tuntutannya atas berdirinya sebuah negara Islam, Pakistan.
ADVERTISEMENT
Muhammad Ali Jinnah sempat menyutujui rencana Kabinet Inggri tahun 1946, yang merancang daerah otonomi bagi kaum Muslim di wilayah India. Namun usulan itu kemudian berhenti karena mengalami jalan buntuk akibat adanya kerusuhan yang dapat memicu terjadinya perang saudara. Segala usaha Muhammad Ali Jinnah akhirnya berbuah hasil saat pemisahan dengan India akhirnya disetujui pada 3 Juni 1947.
Pakistan menjadi sebuah negara yang memiliki dua wilayah terpisah, dan bagiannya itu kemudian menjadi Bangladesh. Muhammad Ali Jinnah menjadi Gubernur Jenderal dan Presiden Majelis Konstituante negara baru tersebut.
Muhammad Ali Jinnah memikul beban yang sangat besar untuk membentuk dasar negara Pakistan. Satu tahun setelah pejuangannya, Muhammad Ali Jinnah meninggal dunia. Hal itu membuat Pakistan kehilangan tokoh paling penting dan berpengalaman yang berhasil membentuk sebuah negara baru.
ADVERTISEMENT
Sumber: Susanto, Ready. 2011. 100 Tokoh Abad ke-20 Paling Berpengalaman. Bandung: Nuansa
Foto: commons.wikimedia.org