Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Munculnya Shogun Tokugawa sebagai Penguasa Tertinggi Jepang
15 Mei 2018 23:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah masyarakat Jepang, sistem pemerintahan oleh penguasa militer sebenarnya sudah dipraktekan sejak periode zaman Nara yang berlangsung dari tahun 710 M sampai dengan 794 M. Kemudian dilanjutkan pada zaman Heian yang dimulai pada tahun 794 M dampai 1185 M. Akan tetapi pada dua era pemerintahan tersebut jabatan shogun tertinggi tidak memiliki pengaruh kekuasaan yang telampau besar.
ADVERTISEMENT
Setiap wilayah ketika itu memiliki kekuatan independensi yang sama kuat, sehingga pemerintahan terpusat tidak dapat dipraktekan. Barulah pada era Keshogunan Kamakura (1192-1333), Keshogunan Muromachi (1333-1573), dan Keshogunan Tokugawa (1603-1867), para shogun tertinggi, atau disebut Seii Taishogun, dapat berkuasa secara penuh terhadap seluruh wilayah Jepang.
Pada periode akhir pemerintahan Keshogunan Muromachi, Jepang masuk ke dalam periode kegelapan dalam peradaban mereka. Sekitar tahun 1493 sampai dengan 1573, keadaan politik pemerintahan Keshogunan Muromachi berlangsung sangat panas akibat dari konflik perebutan jabatan shogun tertinggi dalam pemerintahan mereka. Zaman kegelapan itu dikenal dengan era Sengoku Jidai, atau era peperangan antar negara.
Dikisahkan peperangan yang terjadi telah membawa Jepang dalam suasana kelam antar keluarga penguasa di seluruh negeri. Periode kekacauan itu akhirnya dapat dihentikan setelah shogun terakhir Keshogunan Muromachi, Ashikaga Yoshiaki, berhasil digulingkan oleh seorang puasa militer daerah bernama Oda Nobunaga. Meskipun berasal dari keluarga penguasa daerah yang kecil, Oda Nobunaga memiliki ambisi yang sangat besar untuk menyatukan seluruh wilayah Jepang, dan segera mengakhiri periode peunuh kekacauan tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketika Oda Nobunaga tengah berupaya untuk mempersatukan Jepang, ia harus tewas oleh pengkhianatan yang dilakukan oleh bawahannya sendiri bernama Akechi Mitsuhide. Peristiwa tewasnya Oda Nobunaga tersebut dikenal dengan sebutan Insiden Honnoji. Salah seorang pengikut setia Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi akhirnya muncul sebagai pewaris kekuasaan setelah berhasil mengalahkan Akechi Mitshuhide. Periode kekuasaan sejak Oda Nobunaga hingga Toyotomi Hideyoshi dikenal sebagai periode zaman Azuchi Momoyama.
Kekuasaan Toyotomi Hideyoshi harus berakhir pada 18 September 1598 ketika ia meninggal dunia akibat usia yang telah lanjut. Konflik kekuasaan kembali muncul di negeri sakura itu. Pewaris tahta pemerintahan ketika itu, Toyotomi Hideyori, dianggap masih sangat belia. Dalam melaksanakan tugas pemerintahannya, ia dibantu oleh beberapa dewan petinggi, yang di antaranya terdapat nama Tokugawa Ieyasu dan Ishida Mistunari.
ADVERTISEMENT
Para dewan penasihat yang seharusnya membantu tugas Hideyori tersebut terkesan malah saling berebut kekuasaan. Maka dari itu pemerintahan pun akhirnya terbelah menjadi dua kelompok yang sama besar, yaitu kelompok pimpinan Tokugawa Ieyasu, dan kelompok pimpinan Ishida Mitsunari. Mereka saling berbeut pengaruh agar dapat menduduki puncak tertinggi. Kelompok Ishida Mitsunari mengklaim dirinya sebagai kelompok paling loyal terhadap Toyotomi Hideyori.
Pertentangan antara dua kelompok yang sangat berpengaruh itu akhirnya mengarah pada peperangan. Masing-masing kelompok didukung oleh klan-klan daerah yang sama kuat. Pertempuran pun tidak dapat dihindari, serangkaian peperangan untuk perebutan kekuasaan itu terjadi pada 1600, dikenal dengan pertempuran Sekigahara. Akhir dari pertempuran Sekigahara itu memunculkan kelompok Tokugawa Ieyasu sebagai pemenangnya. Pasca perang itu, Tokugawa Ieyasu semakin memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk menggantikan posisi klan Toyotomi. Hingga akhirnya munculah klan Tokugawa sebagai penguasa baru Jepang.
ADVERTISEMENT
Sumber : Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta : Brilliant Book
Foto : aminoapss.com