Konten dari Pengguna

Musik Masa Kolonial (Bagian I)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
30 April 2017 23:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
4 tahun masa terbit surat kabar JGG menjadi masa yang kontributif dalam penginformasian gambaran umum kehidupan musik masyarakat kolonial Eropa di Jawa masa kekuasaan Raffles.
ADVERTISEMENT
Pada masa kekuasaan Raffles, resimen Inggris memiliki koprs musik masing – masing dan yang paling terkenal yakni musik Resimen Kerajaan di Semarang yang diberitakan dalam surat kabar JGG.
Meski Raffless berupaya menghilangkan perbudakan di Hindia Belanda, tak jarang masyarakat golongan atas hingga menengah tetap saja memperkerjakan budak di dalam orkes golongannya
Musik di masa kolonial tak lebih dari fungsi hiburan dalam peristiwa sosial. Di Jakarta terkenal dengan kegiatan musikal dari Military Bachelor Theater yang kini menjadi Gedung Kesenian Jakarta, yang mana dulunya pada 1814 hanyalah sebuah gedung berbambu
Musik kolonial di masa kekuasaan Raffles tak ayalnya mendapatkan pengaruh dari masyarakat Inggris dan Eropa. Musik bagi masyarakat Inggris menjadi sebuah bentuk ekspresi simbolik yang dapat membudayakan manusia, contohnya belajar musik dan tari menjadi keharusan bagi wanita sejak dini di Sekolah Kewanitaan Inggris
Tempo, Mei 1993
ADVERTISEMENT
Sumber foto : http://iml.nederlandsmuziekinstituut.nl