Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Nicolae Ceausescu dan Kesengsaraan Rakyat Rumania
28 Desember 2018 11:04 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Diktator Rumania, Nicolae Ceausescu, melakukan berbagai cara untuk menyingkirkan opisisi pemerintahannya, termasuk membentuk polisi rahasia yang sangat ditakuti, dikenal sebagai “Securitate”. Ceausescu juga menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengendalikan pers di negerinya, sehingga Rumania selalu terlihat aman di mata dunia.
ADVERTISEMENT
Ceausescu merupakan pemimpin komunis garis keras Rumania, yang telah menghancurkan negeri itu selama 25 tahun kekuasaannya. Rakyat Rumania kehilangan apa yang disebut sebagai kebebasan, dan mereka menderita kelaparan panjang akibat kebijakan pemerintah Ceausescu yang sangat buruk.
Diketahui, Ceausescu telah menahbiskan dirinya sebagai komunis sejak usianya masih 18 tahun. Ia dan istrinya, Elena, menjadi pemimpin komunis yang sangat berpengaruh di Rumania. Ketika Perang Dunia II berlangsung, Ceausescu dipenjara bersama pemimpin komunis lainnya, Gheorghe Gheorghiu-Dej. Sementara itu, Elena membuat hubungan baik dengan Partai Nazi guna memperoleh kekuatan atas kekuasaannya di Rumania.
Saat Pasukan Merah Nazi memasuki Rumania pada 1944, Ceausescu diangkat menjadi Sekretaris Serikat Pemuda Komunis. Kemudian pada 1947, segera setelah pemerintahan komunis terbentuk, ia ditunjuk sebagai menteri pertanian. Di sinilah awal dari mimpi buruk rakyat Rumania yang dilanda kelaparan berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
Pada 1950, Ceausescu menjadi deputi menteri pertahanan, berpangkat mayor jenderal. Ketika Gheorghe Gheorghiu-Dej berkuasa pada 1965, Ceausescu dipercaya sebagai sekretaris pertama Partai Komunis, dan berkuasa atas partai tersebut. Pada 1967, ia menjadi presiden dewan negara, sekaligus kepala negara Rumania menggantikan Gheorghiu-Dej.
Layaknya blok Soviet lainnya, Ceausescu membawa Rumania pada kebijakan-kebijakan yang sangat opresif. Ia juga menjalankan program industri besar-besaran untuk membangun kekuatannya, tetapi menghasilkan utang luar negeri yang begitu besar. Untuk melunasinya, Ceausescu mengekspor seluruh pasokan makanan di Rumania. Akibatnya, terjadi kelaparan di seluruh negeri, selain karena kebijakan pangan yang dibuatnya.
Salah satu kebijakan Ceausescu yang membuat marah seluruh dunia adalah penghancuran desa-desa Rumania kuno untuk pembangunan apartemen bergaya Soviet yang terlihat sangat buruk. Wilayah Bucharest juga tak luput dari penghancuran demi membangun istana bagi kediaman Ceausescu.
ADVERTISEMENT
Meskipun tekanan sangat besar dirasakan oleh kaum oposisi, tetapi semangat mereka membangun kekuatan agar dapat terbebas dari pemerintahan komunis itu terus tumbuh. Pada 17 Desember 1989, terjadi demo besar di Kota Timisoara. Ceausescu segera memerintahkan polisi rahasianya untuk menembak di tempat para demonstran, baik mereka yang melawan ataupun tidak.
Pada 22 Desember 1989, selang beberapa hari setelah demonstrasi di Timisoara, angkatan bersenjata Rumania balik mendukung para demonstran dari oposisi. Terjadi kekacauan besar-besaran di Rumania, sementara Ceausescu dan istrinya berusaha untuk meninggalkan Rumania menggunakan helikopter.
Namun usahanya itu gagal, ia beserta keluarganya ditangkap. Pada 25 Desember 1989, mereka diadili oleh pengadilan militer, didakwa atas pembunuhan massal dan kejahatan lainnya. Ceausescu pun dihukum mati dengan cara ditembak.
ADVERTISEMENT
Empat hari setelah peristiwa tersebut, Negara Komunis Rumania berakhir, dan lima bulan kemudian pemilu bebas pertama dilaksanakan setelah lebih dari 50 tahun yang lalu.
---
Sumber: Luka, Monsanto. 2008. Tangan Besi : 100 Tiran Penguasa Dunia. Yogyakarta: Galang Press.
Foto: Wikimedia Commons