Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Oplet: Transportasi Umum Anak '70-an
3 Agustus 2017 20:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
hanya mereka yang lahir tahun 50-60an pasti tahu persis apa itu Oplet.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan alat transportasi jaman dulu yang sudah jarang ditemukan, mungkin untuk pemuda generasi sekarang, Oplet menjadi terdengar begitu asing, hanya mereka yang lahir tahun 50-60an pasti tahu persis apa itu Oplet.
Oplet merupakan kendaraan umum yang pernah mengalami masa kejayaannya pada 1960-1970an. Akan tetapi pada 1980an, operasional Oplet diberhentikan oleh Guberner Jakarta masa itu yang dimpimpin oleh Tjokropranolo, Oplet digantikan oleh Mikrolet.
Dalam perjalanannya, berbagai merk mobil disulap menjadi Oplet, diantaranya Ford, Morris, Fiat, Chevrolet hingga Peugeot. Dari sekian banyak merk yang dijadikan Oplet, mungkin masyarakat Indonesia lebih familiar dengan merk Morris Minos Traveler Series II, karena jenis mobil ini digunakan dalam salah satu tayangan televisi “Si Doel Anak Sekolah” pada 1990an.
ADVERTISEMENT
Setelah berhanti beroprasi pada 1980an, Oplet kembali naik popularitasnya melalui si netron “Si Doel”. Selain dari Morris, jenis mobil yang banyak juga dijadikan Oplet adalah dari Austin.
Sisi menarik dari Oplet ini tentu dari design interior mobilnya, pintu masuk-keluar penumpang ada dibagian belakang, tidak seperti Angkot zaman sekarang yang pintu masuk-keluarnya ada di pinggir bagian kiri sopir. Oplet, jendelanya dibiarkan terbuka, agar penumpang tidak merasa sumpek kekurangan Oksigen dan bisa sambil menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan menaiki Oplet.
Kemudian bagian belakang Oplet ini terbuat dari kayu, dan biasanya bahan kayu yang digunakan adalah jenis kayu jati. Selain itu, sisi menarik dari Oplet adalah memiliki lampu sen yang unik, yaitu berda diluar sisi kiri dan kanan mobil yang terbuat dari kayu dan jika akan belok ke kanan atau kiri, lampu sen tersebut akan naik ke atas seperti portal. Begitupun klaksonnya yang masih manual karena terbuat dari karet, cara menggunakannya adalah dengan cara dipijat-pijat dengan suaranya yang khas teot...teot atau tetotet bukan telolet ya .
ADVERTISEMENT
Satu lagi yang unik dari Oplet ini adalah posisi tempat duduk bagi para penumpangnya yaitu “adu dengkul” maksudnya adalah antara dengkul penumpang satu dengan dengkul penumpang yang lainnya berdempetan. Hal inilah yang menambah sensasi penumpang ketika mengendarai Oplet, ditambah lagi jika jalanan kurang baik, maka dengkul penumpang yang satu dengan penumpang yang lainnya saling beradu. Tempat duduk yang paling nyaman dalam Oplet tentu saja berada didepan, sebelah sopir, penumpang akan merasakan sensasi seperti duduk dimobil pribadi, karena posisinya yang nyaman dan tidak perlu “beradu dengkul” dengan penumpang yang lainnya.
Pada awalnya trayek yang dilalui Oplet berada di Jatinegara dengan rute Stasiun Jatinegara melewati Matraman Raya, Salemba Raya, Pasar Senen terus berputar arah di Harmoni. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, berdiri Terminal Kampung Melayu, dengan berdiri terminal Kampung Melayu ini, lebih mendapat tempat, karena trayeknya diperbanyak dibeberapa daerah seperti Kampung Melayu, Tanah Abang, Kota Tanjung Priuk, dan Tanah Abang Kebayoran Lama.
ADVERTISEMENT
Antara tahun 1960-1970an Oplet sempat mendapat hati masyarakat Jakarta pada waktu itu, karena Oplet ini bersih dan nyaman, ditambah dengan sopirnya yang mempunyai etika lalu-lintas yang baik, tidak ugal-ugalan dan tidak berhenti disembarang tempat, tidak seperti angkutan umum zaman sekarang yang terkesan ugal-ugalan dan berhenti disembarang tempat seenaknya yang mengakibatkan kemacetan. Selain itu, karena pada waktu kendaraan umum selain Oplet, seperti bis, baik yang ukuran sedang maupun besar masih jarang. Maka Oplet lah kendaraan umum yang banyak digunakan oleh warga Jakarta waktu itu.
Kini, Oplet sudah tidak nyaring lagi terdengar, sejak operasionalnya diberhentikan tahun 1980, Popularitasnya seolah hilang begitu saja ditelan zaman, meski sempat naik kembali tahun 1990an melalui tayangan televisi “Si Doel Anak Sekolahan” tidak membuat Oplet hadir kembali ditengah masyarakat modern saat ini, karena Oplet dianggap ketinggalan zaman. Kini, peran serta fungsi Oplet dilanjutkan oleh Angkutan Kota (Angkot). Akan tetapi, Oplet telah memberikan kontribusi bagi pemerintah dan masyarakat Jakarta khususnya, mungkin dapat dikatakan sebagai peletak dasar angkutan umum generasi pertama, bersamaan dengan angkutan umum lain pada masanya seperti becak, bemo, bajaj dan angkutan umum lainnya. Bagaimanapun juga Oplet telah menuliskan sejarah untuk transportasi umum. Untuk hal itu, maka Oplet wajib dituliskan dalam catatan sejarah transportasi umum dan layak di Museumkan sebagai transportasi umum generasi pertama.
ADVERTISEMENT