Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Otto Agung, Pahlawan Terbesar Jerman Masa Kerajaan
15 November 2018 11:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai penguasa kerajaan pertama Jerman, Otto Agung merupakan putra dari Raja Henry I, yang dikenal dengan sebutan “Henry the Flower”. Meskipun disebut raja, posisi Henry sebenarnya setingkat dengan lima duke Jerman di Saxony, Franconia, Swabia, Bavaria, dan Lorraine.
ADVERTISEMENT
Otto menikah pada 929 M dengan Edgitha, seorang putri dari kerajaan Anglo-Saxon, yang dipimpin oleh Raja Edward the Elder. Tidak lama setelah pernikahan itu, Raja Henry meninggal dunia dan para duke memilih Otto sebagai pengganti sang ayah memimpin penguasaan wilayah di Jerman. Otto pun segera dilantik di Aix-la-Chapelle, di daerah Prancis sekarang.
Sejak awal berkuasa, Otto bertekad untuk mengubah Jerman menjadi sebuah kekaisaran besar di Eropa. Berbagai kebijakannya dikeluarkan untuk mengatur wilayah Jerman di bawah satu kekuasaan. Ia menghapus wilayah kekuasaan Franconia dengan hanya menyisakan sedikit wilayah tersebut untuk kebutuhan dirinya.
Salah satu upaya Otto Agung untuk memajukan Jerman yang oleh banyak orang dianggap paling berhasil adalah kerja sama kerajaan dengan pihak Gereja Kristen Eropa. Otto memperlakukan para uskup Jerman dengan sangat terhormat, salah satunya memberi mereka tanah dan gelar. Sebagai balasannya, pihak gereja berkomitmen untuk setia mendukung Otto dan menyediakan para ksatria bagi Jerman semasa perang.
ADVERTISEMENT
Ia berusaha membangun kekuatan Jerman agar tetap berkuasa atas Lorraine, sebuah wilayah yang disengketakan oleh suku Frank di sebelah barat Jerman. Otto Agung memimpin sebuah pertempuran besar di wilayah pedalaman suku Frank. Ia pun berhasil mengatur pasukannya sehingga berhasil menundukkan kerajaan Prancis, dan Burgundi di bawah pengaruh Jerman sekitar tahun 940 M.
Setelah mengamankan wilayah terluarnya, Otto bergerak ke timur untuk memulai invasi memperluas wilayah Jerman. Ia mendominasi wilayah Slavic Wends dan memperoleh pengakuan kedaulatan kerajaan Jerman atas Bohemia pada tahun 950 M.
Musuh terbesar bangsa Jerman saat di bawah pimpinan Otto adalah suku Magyar. Kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah Hongaria sekarang, dikenal sebagai suku yang mahir dan gemar berperang. Suku Magyar berasal dari wilayah Asia Tengah yang berpindah ke Eropa pada tahun 895 M.
ADVERTISEMENT
Orang-orang Magyar banyak berurusan dengan kerajaan-kerajaan besar Eropa. Mereka tidak segan menghadapi kekuatan Jerman, Prancis, Italia, dan kerajaan lain di Eropa. Pada 955 M, pasukan Jerman berhadapan langsung dengan suku Magyar dalam sebuah pertempuran di Lechfeld, dekat Augsburg. Otto berhasil memimpin pasukannya memenangkan pertempuran tersebut, dan ia diberi gelar “Otto Agung” sebagai pengakuan dari kerajaan lain karena berhasil mengakhiri teror yang dibuat oleh suku Magyar.
Berjaya di Eropa Tengah, Otto mengalihkan perhatiannya ke wilayah selatan. Di sana, ia membangun hubungan yang baik dengan pihak gereja. Pada 2 Februari 962, Paus Yohanes XII mengangkat Otto sebagai Kaisar Romawi Suci, sebuah gelar terhormat bagi para penyelamat Eropa.
Namun pihak kepausan mulai berbalik menyerang Otto, setelah mengetahui pihak Jerman berusaha untuk menguasai tanah Italia. Otto lalu menggunakan pengaruhnya di Italia untuk menggulingkan kekuasaan Paus Yohanes, dan mencalonkan pilihannya sendiri, yang kemudian dikenal sebagai Paus Leo VIII.
ADVERTISEMENT
Walau semasa hidupnya tidak ada kerajaan yang berani menyerang Otto ketika ia memimpin Jerman, tetapi masalah terus berdatangan menghampiri keturunannya setelah ia meninggal. Mereka harus menghadapi kekuatan besar yang berusaha menjatuhkan kekuasaan Jerman. Otto sendiri wafat pada Mei 973 M dan dimakamkan di Katedral Magdeburg.
***
Sumber: Crompton, Samuel Willard. 2007. 100 Pemimpin Militer yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tangerang: Karisma
Foto: Wikimedia Commons