Patung Buddha Raksasa Bamiyan, Jejak Perpaduan Budaya Timur dan Barat

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
23 Oktober 2018 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Patung Bamiyan (Foto: wikipedia)
Patung Buddha dari Bamiyan dulunya merupakan monumen yang terdiri dari dua patung Buddha, yang berdiri dan diukir di sisi sebuah jurang di lembah Bamiyan, di tengah wilayah Afganistan. Berada di 230 kilometer arah barat laut dari Kabul, patung tersebut berada di ketinggian 2.500 meter.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan patung-patung Buddha itu dibuat pada abad ke-5 M atau abad ke-6 M. Pembangunan kuil dan patung Buddha itu memperlihatkan perpaduan klasik antara seni gaya Yunani dan seni Buddha.
Tubuh utama patung dipahat secara langsung dari batu tebing, tetapi detailnya dibuat menggunakan lumpur yang dicampur dengan jerami, dan dilapisi semacam perekat, atau semen.
Detail-detail dan lapisan pada patung Buddha itu diyakini telah hilang atau memudar sudah sejak lama, kemudian dilakukan rekonstruksi untuk mengembalikannya, yaitu dengan cara dicat. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan kembali ekspresi wajah, tangan, dan lipatan-lipatan pada jubah secara lebih detail agar terlihat baik.
Bagian bawah tangan-tangan patung itu juga dibuat dari campuran jerami dan lumpur yang sama, tetapi ditambah kayu penopang untuk menjaga keseimbangannya. Para ahli menduga bahwa bagian atas wajah patung-patung itu dibuat dari topeng-topeng kayu raksasa, yang direkatkan pada bagian kepala patung yang sudah terukir di dalam dinding.
ADVERTISEMENT
Para biksu di Bamiyan tinggal sebagai petapa di gua-gua kecil, yang dibuat di tepi tebing sepanjang lembah Bamiyan. Para biksu itu banyak membuat ukiran patung Buddha di dalam gua-gua kecil dalam berbagai ukuran dan posisi.
Dua patung utama di Bamiyan adalah patung Buddha dalam posisi berdiri berukuran 53 meter dan 37 meter. Kedua patung Buddha itu merupakan contoh monumen keagamaan terbesar di dunia, dan telah masuk dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
Foto: commons.wikimedia.org
Bamiyan, tempat patung-patung itu berada, merupakan wilayah yang dahulu ramai dikunjungi, karena letaknya yang tepat berada di Jalur Sutra. Bamiyan menjadi penghubung antara Tiongkok dan India dengan dunia Barat.
Hal itu menjadikan Bamiyan sebagai pusat perkembangan agama dan filsafat yang penting. Bamiyan merupakan tempat berpadunya budaya Barat dan Timur, yang akhirnya menciptakan sebuah bentuk seni baru, yaitu seni Buddha-Yunani.
ADVERTISEMENT
Patung-patung Buddha di Bamiyan dibangun untuk para penganutnya, yang saat itu sangat banyak mengunjungi wilayah itu. Bamiyan diketahui menjadi pusat persebaran agama Buddha terbesar dari abad ke-2 SM hingga masuknya Islam abad ke-9 M.
Sumber: Wijayanti, Daru. 2013. Menjelajah Keajaiban Dunia dalam 365 Hari. Yogyakarta : Indoliterasi