Konten dari Pengguna

Paus Urban II dan Perang Salib

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
23 Maret 2018 9:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Paus Urban II, yang bernama asli Odo de Legery, dilahirkan di Kota Chatillon-sur-Marne, Prancis, pada 1042. Ia berasal dari keluarga bangsawan terkemuka Prancis, dan mengenyam pendidikan yang baik. Ketika remaja, Paus Urban II menjadi anggota diaken di Reims. Setelah itu ia menjadi pendeta Cluniac, lalu kemudian menjadi cardinal, sebelum akhirnya pada 1088 ditunjuk sebagai Paus.
ADVERTISEMENT
Paus Urban II merupakan seorang pemuka agama yang kuat, cerdas, dan berwibawa. Pada 27 November 1095, Paus Urban II mengadakan rapat umum konsil gereja yang diadakan di kota Clermont, Prancis. Di depan ribuan orang yang hadir, ia menyampaikan pidato singkat yang mampu mengubah pergerakan besar dalam sejarah., dan mempengaruhi Eropa selama berabad-abad. Dalam pidatonya, Paus Urban II memprotes bangsa Turki yang tela mengotori tempat-tempat suci umat Kristen dan menganiaya para peziarah Kristen di Tanah Suci.
Paus Urban II mendesar seluruh umat Kristen untuk bergabung dalam Perang Salib untuk merebut kembali Tanah Suci bagi umat Kristen. Paus Urban II mengatakan bahwa Tanah Suci itu lebih subur dibandingkan dengan tanah Eropa. Ia menegaskan bahwa keikutsertaan dalam Perang Salib akan menghapus dosa dan memastikan mereka yang mengikuti perang akan mendapat pengurangan atas semua dosanya.
ADVERTISEMENT
Pidato Paus Urban II sangat memotivasi orang-orang yang datang, dengan wibawanya ia berhasil membangkitkan semangat. Bahkan sebelum Paus Urban II menyelesaika pidatonya, massa telah berteriak “Deus le Volt!”, yang berarti Tuhan berkehedak. Teriakan tersebut akhirnya menjadi teriakan perang para tentara Salib Eropa. Dalam beberapa bulan, Perang Salib pertama dimulai, dan kemudian diikuti oleh serangkaian perang besar dan kecil, yang berlangsung selama 200 tahun.
Dapat dipastikan, tanpa kehadiran Paus Urban II, Perang Salib tidak akan pernah terjadi. Pidatonya benar-benar memicu pergerakan rakyat Eropa dalam jumlah yang sangat besar, yang masing-masing termotivasi atas dorongan agama. Jika seandainya yang menyerukan perang adalah seorang raja Inggris, maka dapat dipastikan rakyat Eropa lainnya, di luar Inggris, tidak akan ikut bergabung. Hanya satu sosok yang otoritasnya mampu menggerakan seluruh umat Kristen Eropa Barat, yaitu Paus Urban II.
ADVERTISEMENT
Sumber : Hart, Michael H. 2016. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia. Jakarta : Noura.
Foto : katakombe.org