Pedro II, Pemimpin Cerdas yang Membawa Kemajuan di Brazil Abad ke-19

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2018 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di bawah pimpinan Pedro II, yang saat itu berusia 49 tahun, Brazil mencapai kemajuan sosial dan ekonomi yang sangat besar. Bahkan pengaruhnya menyebar hingga seluruh wilayah Amerika Selatan selama periode abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Dom Pedro de Alcantara dilahirkan di Rio de Janeiro pada 1825. Ia adalah putra dari penguasa pertama Brazil setelah merdeka, Pedro I. Ketika berusia 5 tahun, Dom Pedro naik takhta kerajaan menggantikan ayahnya yang diturunkan secara paksa oleh beberapa pihak di kerajaan. Dom Pedro memerintah di bawah perwalian, bentukan para pemberontak, di mana ia hanya dijadikan sebagai simbol pemerintahan.
Namun demikian, pemerintahan di bawah perwalian itu tidak efektif, sehingga menimbulkan permasalah yang besar bagi Brazil. Akhirnya terjadi serangkaian perang yang memecah belah negara itu menjadi daerah-daerah kecil dengan penguasanya masing-masing.
Setelah berusia 14 tahun, Pedro II dinyatakan berhak untuk menduduki takhta kerajaan, dan melakukan pemerintahannya sendiri tanpa perwalian seperti sebelumnya. Ia diresmikan sebagai raja pada 18 Juli 1841. Penguasa muda itu dengan cepat menguasai pemerintahan, dan mencoba mengatur kelompok-kelompok yang berusaha menguasai negara itu.
ADVERTISEMENT
Pedro II adalah seorang yang tenang, serius, dan cerdas, bahkan saat usianya masih sangat muda ia telah berhasil menjalankan pemerintahan sebuah negara besar. Berbagai kebijakannya telah membawa Brazil pada kedamaian dan kemakmuran secara ekonomi.
Pertanian, perdagangan, dan industri berkembang cukup pesat, salah satunya dilakukan dengan cara memberi pinjaman modal untuk proses produksi masyarakat. Selama masa pemerintahannya, Pedro II berhasil membangun jalan kereta sepanjang hampir 11.260 kilometer, yang dilakukan untuk memudahkan masyarakat mengakses daerah-daerah di Brazil.
Kebijakan lain dari Pedro II, yang cukup mempengaruhi Amerika Selatan abad ke-19, adalah penghapusan sistem perbudakan. Hal itu ia buktikan dengan cara menandatangani the Queiroz Law tahun 1850.
Peraturan itu mengikat Angkatan Laut Brazil untuk bergabung dalam usaha interansional guna mengusir perdagangan budak melalui Atlantik. Usaha penghapusan perbudakan itu berhasil tercapai, setelah terbentuk undang-undang the Rio Branco Law pada 1871.
ADVERTISEMENT
Undang-undang itu berisi peraturan yang menyatakan bahwa anak-anak yang dilahirkan oleh kaum budak setelah tahun 1871 harus dibebaskan. Akhirnya pada 1888 sebanyak 700.000 budak dibebaskan, dengan tidak ada ganti rugi bagi pemilik sebelumnya.
Pada 1870, berbagai gerakan pembentukan pemerintahan republik mulai menyebar di Brazil. Pedro II mulai kehilangan dukungan di kalangan militer dan bangsawan. Gerakan-gerakan itu menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk menurunkan kekuasaan Pedro II. Hingga akhirnya ia memilih untuk mengasingkan diri ke Eropa, dan meninggal di Paris pada 1891.
Sumber: Paparchontis, Kathleen. 2005. 100 Pemimpin Dunia yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang: Karisma
Dom Pedro de Alcantara (Foto: wikimedia.commons)