Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sekilas Pembantaian PKI di Bali 1965
9 Mei 2017 10:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Awal November hingga awal Desember, Buleleng Utara Bali menjadi saksi kunci bisu dari pertikaian partai - partai di Bali yang menjadi cikal bakal pembantaian PKI di Bali.
ADVERTISEMENT
Pertikaian antara pendukung PKI dengan pasukan lokal Jembrana tak ayalnya menewaskan seorang tentara.
Terlihat aksi balas dendam atas kematian seorang tentara tersebut, Kesatuan RPKAD pun menyebarkan daftar hitam anggota PKI yang harus dibunuh dengan melatih gerombolan pemuda sipil yang bernamakan Tamin guna menguasai teknik – teknik pembantaian masal.
Desa dihancurkan, perempuan dan anak - anak pun turut menjadi korban. Tak berhenti samapi di sana. Pemimpin PKI Bali, I Gede Puger, salah satu pengikut Soekarno pun dibunuh dengan cara dipotong – potong.
Cerita kuburan dan sungai yang padat dengan mayat jua menggemakan di Bali seperti halnya di Jawa. Pola - pola pembantaian Jawa dan Bali pun terbilang sama. Jika di Jawa ada pergulatan antara Islam dan komunisme, maka di Bali ada pergulatan antara Hindu dan Buddha yang terwujud dalam antipati bagi Komunis. Oleh karena itu, tak jarang orang – orang komunis menentang dan menghancurkan pemujaan berhala agama Hindu di Bali.
ADVERTISEMENT
Terakhir. Yang paling mengerikan saat pembantaian PKI di Bali yakni upaya penodaan upacara pemakaman Dewa Agung atau pemimpin tradisional tertinggi Bali pada 1965 di Klungkung yang dilakukan anggota PKI.
Ed. Cribb, Robert. 2004. The Indonesian Killings, Pembantaian PKI di Jawa dan Bali 1965 – 1966. Yogyakarta : Mata Bangsa
Sumber foto : https://cdns.klimg.com