Konten dari Pengguna

Pembunuhan Perdana Menteri Perempuan Pertama India Tahun 1984

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
6 April 2021 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Indira Ghandi | WIkimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Indira Ghandi | WIkimedia Commons
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1984, dunia dihebohkan dengan kabar tewasnya Perdana Menteri India, Indira Priyadarshini Gandhi. Ia telah menjabat sebagai Perdana Menteri India sebanyak empat kali, periode pertamanya dari tahun 1966 sampai 1977, dan periode terakhirnya tahun 1980 sampai 1984.
ADVERTISEMENT
Indira Gandhi adalah Perdana Menteri perempuan pertama India, dan putri dari Perdana Menteri pertama India, Jawaharlal Nehru.
Pada bulan Juni 1984, terjadi sebuah konflik di Kota Punjabi, tepatnya di Amritsar, disebabkan oleh kelompok militan Sikh yang ingin menguasai wilayah itu. Diketahui, terdapat sebuah kuil di wilayah Amritsar, bernama Golden Temple, yang terkenal sebagai tempat tersuci bagi pemeluk Sikh.
Para militan, yang dipimpin oleh Jarnail Singh Bindranwale, berusaha medapatkan kemerdekaan tanah kelahiran kaum Sikh.
Perdana Menteri memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk menghentikan konflik yang disebabkan oleh kaum Sikh itu. Indira Gandhi mengirimkan sejumlah pasukan bersenjata lenkap untuk menguasai tempat ibadah tersebut.
Potret Indira Ghandi. | WIkimedia Commons
Pada 6 Juni 1984, pasukan bersenjata India menyerang Golden Temple. Akibatnya 1.000 orang lebih tewas dan banyak warga yang terluka. Tetapi akhirnya pemberontakan dari kaum Sikh dapat dihentikan, dan wilayah Amritsar dapat dikendalikan kembali.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya banyak pengikut Sikh yang bergabung di angkatan bersenjata India, termasuk mereka yang bertugas di tempat tinggal Perdana Menteri dan tempat kerjanya di New Delhi.
Setelah peristiwa di Golde Temple terjadi, para pengikut Sikh di angkatan bersenjata itu mulai tidak dipercaya oleh masyarakat, ataupun oleh anggota lainnya. Tetapi Indira Gandhi tidak memecat mereka karena ia ingin menjaga komitmen untuk menyatukan India tanpa melihat perbedaan kepercayaan.
Tetapi ternyata kepercayaan Indira Gandhi harus ternodai oleh serangan yang dilakukan oleh pengawalnya sendiri yang berasal dari kaum Sikh. Kejadian itu terjadi ketika Indira Gandhi akan mengunjungi stasiun televisi untuk wawancara dengan seorang aktor Inggris, Peter Ustinov.
Ketika hendak meninggalkan kediamannya, salah seorang pengawalnya bernama Beant Singh, menarik senjata dan langsung menembak Indira Gandhi sebanyak tiga kali. Perdana Menteri India itu tidak dapat menghindar dan langsung jatuh ke lantai. Kemudian pengawal lainnya, bernama Satwant Singh menghampiri Indira Gandhi dan langsung menembak dirinya yang masih tergeletak di lantai.
ADVERTISEMENT
Tubuh Gandhi yang sudah berlumuran darah langsung dibawa ke rumah sakit. Para dokter segera berusaha menyelamatkan nyawanya, tetapi gagal. Akhinya Indira Gandhi dinyatakan tewas setelah beberapa jam mendapatkan perawatan.
Akibat dari tewasnya Perdana Menteri ini, terjadi sebuah serangan terhadap tempat-tempat ibadah kaum Sikh. Lebih dari 1.000 pengikut Sikh yang tersebar di beberapa tempat ibadah dikabarkan tewas dalam insiden penyerangan tersebut.https://blue.kumparan.com/uikit-assets/assets/icons/arrow-left-fb6a2021966ee6501913de7ee855d1fd.svg
Prosesi pemakaman Indira Ghandi. | WIkimedia Commons
Kedua pembunuh Indira Gandhi tidak berusaha melarikan diri. Mereka ditembak oleh pasukan bersenjata khusus, salah seorang pelaku tewas dan pelaku lainnya selamat.
Polisi India segera melakukan penyelidikan, tetapi hasilnya tidak ditemukan adanya konspirasi dalam kaum Sikh atau pihak manapun. Pembunuhan ini terjadi murni karena kehendak dari kedua pelaku.
***
Referensi:
ADVERTISEMENT