Konten dari Pengguna

Pemilu Liberia 1927, Pemilu Tercurang dalam Sejarah

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
11 Februari 2021 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Charles D. King dengan istrinya bersama dengan pejabat Liberia lainnya. | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Foto Charles D. King dengan istrinya bersama dengan pejabat Liberia lainnya. | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Bisa dibilang, tidak ada yang sempurna dalam berlangsungnya pemilu di setiap negara dan kecurangan pemilu dengan memalsukan surat suara dapat dilihat di negara-negara di mana demokrasi hanyalah sandiwara untuk mendapatkan legitimasi pemerintahannya di mata rakyatnya.
ADVERTISEMENT
Kecurangan tersebut biasanya dilakukan secara halus untuk tidak menimbulkan kecurigaan tetapi terkadang penipuan ini dilakukan dalam skala yang bahkan mereka yang dibutakan oleh prestise negaranya mungkin mulai mengajukan beberapa pertanyaan. Begitulah situasi pada pemilihan presiden di Liberia tahun 1927.
Liberia dibangun sebagai koloni Amerika yang diselesaikan oleh American Colonization Society (ACS) pada tanggal 7 Januari 1822 silam. Liberia awalnya dibangun untuk budak Amerika yang dibebaskan karena dianggap memiliki kesempatan yang lebih baik untuk kebebasan di Afrika daripada Amerika. Liberia mendeklarasikan kemerdekaan mereka pada tahun 1847, meskipun tidak secara resmi diakui sebagai negara merdeka oleh Amerika Serikat sampai Konfederasi memisahkan diri dari AS.
Kapal Amerika yang tiba di Liberia yang mengangkut mantan budak Amerika yang dibebaskan. | Wikimedia Commons
Sembilan tahun pasca Perang Besar, Liberia mengadakan pemilihan untuk menentukan siapa yang memimpin negara tersebut. Petahana, True Whig Party, diwakili oleh Charles B. King. Selain King, adapun Thomas J. Faulkner yang mewakili Partai Rakyat.
ADVERTISEMENT
Pada pemilihan tahun 1927, diketahui hanya ada sekitar 15.000 pemilih yang terdaftar sebagai pemilih resmi. King menyadari bahwa dia tidak memiliki dukungan yang cukup untuk memenangkan pemilihan secara legal. Dengan melihat pemungutan suara terakhir, sedikitnya 9.000 orang memilih lawannya, Thomas Faulkner.
Charles D. King. | Wikimedia Commons
Secara mengejutkan, setelah penghitungan selesai, King dan Partai True Whig-nya menerima total 243.000 suara, nilai yang lebih dari 15 kali lebih besar dari jumlah pemilih terdaftar di seluruh Liberia kala itu. Karena besarnya kecurangan dalam pemilihan tersebut, pemilihan di Liberia tahun 1927 menerima penghargaan dari Guinness Book of World Records karena menjadi pemilihan paling curang yang pernah dilaporkan dalam sejarah
***
Referensi: